Youth Rising — Temui Tiga Duta Muda Melangkah untuk menjadi Bagian dari Solusi Perubahan Iklim

Dalam rangkaian wawancara tiga bagian ini, RSPO mendengarkan tiga perwakilan dari Malaysia, India, dan Indonesia berbicara di Global Youth for Sustainable Palm Oil (GYSPO) Summit mendatang.

Suara anak muda yang berjuang untuk masa depan mereka di tengah krisis iklim yang meningkat semakin keras dari hari ke hari. Dari protes iklim, meningkatnya aktivisme lingkungan, dan seruan kolektif bagi pemerintah di seluruh dunia untuk melakukan perubahan nyata demi keadilan iklim, kaum muda saat ini memberi tahu dunia bahwa keputusan yang dibuat hari ini akan berdampak langsung pada masa depan mereka.

Kaum muda diakui oleh PBB sebagai pemangku kepentingan utama dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Sebagai generasi yang lahir di era Internet, mereka terhubung satu sama lain lebih dari sebelumnya, dan terbukti menjadi kekuatan perubahan positif dalam berkontribusi pada ketahanan masyarakat, mendorong perubahan sosial, dan mengusulkan solusi inovatif menuju transformasi berkelanjutan. 

Pemuda Asia di KTT GYSPO
Di antara kawasan, Asia memiliki populasi kaum muda dengan pertumbuhan tercepat. Mengingat banyak negara Asia juga yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim dan sudah merasakan dampaknya saat ini, kaum muda Asia memainkan peran kunci dalam memengaruhi perilaku dan tindakan menuju produksi dan konsumsi yang lebih berkelanjutan. 

Dengan latar belakang ini, Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) akan menyelenggarakan KTT Global Youth for Sustainable Palm Oil (GYSPO). pada 4 Desember 2021. Hal ini memperkuat dampak dari Asia Youth Summit for Sustainable Palm Oil, yang berhasil diselenggarakan RSPO pada tahun 2019 dan 2020, dan akan berfokus secara khusus pada cara mempromosikan konsumsi minyak sawit berkelanjutan. KTT ini akan memungkinkan para peserta untuk mengeksplorasi isu-isu keberlanjutan lingkungan dan sosial seperti keanekaragaman hayati dan perubahan iklim, penggundulan hutan, dan dampak perilaku konsumen terhadap merek. RSPO telah mengundang aktivis muda, pakar, influencer dan merek dari China, India, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan negara-negara Asia lainnya untuk berpartisipasi dalam diskusi yang bermakna dalam acara tersebut.

Menjelang KTT, RSPO berbicara dengan tiga duta pemuda inspiratif dari Malaysia, India dan Indonesia yang akan berbicara di acara tersebut untuk mengetahui bagaimana mereka secara pribadi terpengaruh oleh perubahan iklim di negara masing-masing dan bagaimana mereka melangkah maju dalam kehidupan sehari-hari. hidup untuk membantu melindungi planet yang mereka warisi.

Duta Pemuda: Ignatius Baxter Sagong Anak Nair (Presiden, Pemuda untuk Keberlanjutan, Malaysia) 

“Pembuat kebijakan, perusahaan, dan konsumen semuanya memiliki peran dalam mendukung kelapa sawit berkelanjutan dengan menuntutnya untuk membuka jalan menuju praktik yang lebih hijau dan lebih banyak manfaat ekonomi dari sektor kelapa sawit dan orang-orang yang terkena dampaknya.”

Kaum muda telah diakui sebagai pendorong utama dalam perjuangan global melawan perubahan iklim dan pemangku kepentingan penting dalam komitmen global untuk mencapai SDG. Apa keuntungan yang dimiliki generasi Anda dalam menemukan solusi untuk memerangi krisis iklim?

Kesadaran sosial dan lingkungan meningkat di antara generasi kita yang terdiri dari 1.8 juta anak muda berusia 10 hingga 24 tahun dan merupakan kunci pencapaian SDG 2030, yang mencakup memerangi perubahan iklim dan konsekuensinya. Banyak dari kita memiliki pengetahuan langsung tentang dampak perubahan iklim terhadap kesehatan dan kesejahteraan kita. 

Kebijakan dan penilaian yang dibuat hari ini akan memiliki dampak terbesar pada generasi kita. Kita akan menjadi generasi penerus pembuat keputusan dan pemimpin global. Kaum muda dari seluruh dunia adalah salah satu kekuatan pendorong perubahan iklim karena kita lebih terhubung dengan komunitas global dan berpengalaman dalam era informasi super cepat.

Bagaimana negara Anda mengalami dampak perubahan iklim? 

Malaysia adalah salah satu negara Asia yang paling rentan terhadap perubahan iklim dan meyakini keberadaan dan ancaman perubahan iklim. Di Malaysia, kita telah melihat bagaimana perubahan iklim berdampak pada lingkungan kita, termasuk kenaikan permukaan laut, penurunan hasil panen, peningkatan penyakit di antara spesies hutan, dan hilangnya keanekaragaman hayati, erosi garis pantai, peningkatan intensitas banjir, pemutihan terumbu karang, peningkatan insiden penyakit, genangan air pasang di wilayah pesisir, penurunan ketersediaan air, hilangnya keanekaragaman hayati, dan lebih banyak kekeringan.

Yang paling membuat saya khawatir adalah lonjakan mendadak dalam catatan suhu di Malaysia sendiri. Kecenderungan pemanasan suhu ini dapat membawa dampak negatif terhadap beberapa sektor seperti pertanian, perikanan, perkebunan dan lainnya. Oleh karena itu, pemuda harus bekerja sama dengan Pemerintah untuk setidaknya mengurangi dampak perubahan iklim di Malaysia.

Apa yang menginspirasi Anda untuk meningkatkan aksi individu Anda untuk membantu menjadi bagian dari solusi dalam mengatasi krisis iklim?

Sebagai anak muda yang antusias untuk memastikan masa depan yang berkelanjutan bagi generasi saya dan generasi mendatang, saya menggunakan keterampilan mendongeng multimedia saya untuk meningkatkan kesadaran tentang perubahan iklim dan mengadvokasi transisi yang adil yang tidak meninggalkan siapa pun.

Dari pengalaman saya, dampak krisis iklim terhadap pasokan air tanah dan nutrisi tanah akan membebani ketahanan pangan di seluruh dunia, terutama pada populasi yang paling rentan. Orang-orang yang tidak mampu membeli makanan di supermarket telah kehilangan gaya pertanian subsisten tradisional mereka karena pembangunan bendungan, urbanisasi, dan kekeringan yang panjang dan dahsyat, dan terserah pada kita untuk bertanggung jawab. 

Mengapa penting bagi Anda untuk mempromosikan produksi dan konsumsi minyak sawit berkelanjutan? 

Kelapa sawit telah lama menjadi bagian penting dari ekonomi Asia Tenggara, terutama di Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Pembuat kebijakan, perusahaan, dan konsumen semuanya memiliki peran dalam mendukung kelapa sawit berkelanjutan dengan menuntutnya untuk membuka jalan menuju praktik yang lebih hijau dan lebih banyak manfaat ekonomi dari sektor kelapa sawit dan orang-orang yang terkena dampaknya.

Dalam kehidupan sehari-hari saya, ada beberapa langkah yang saya pilih untuk mempromosikan minyak sawit berkelanjutan, pertama dengan memilih produk bersertifikat berkelanjutan. Kedua, dengan mempromosikan produk berkelanjutan bersertifikat dari minyak sawit berkelanjutan dengan lingkaran saya dan menyebarkan kesadaran.

Pesan apa yang ingin Anda sampaikan kepada sesama pemuda tentang mencari kelapa sawit berkelanjutan?

Terlibat dengan masyarakat umum dan bergabung atau terlibat dalam program kesadaran dalam minyak sawit berkelanjutan. Dapatkan informasi melalui media sosial dan berbagi informasi, karena memupuk pemahaman tentang dampak kelapa sawit yang ditanam secara berkelanjutan dalam kehidupan sehari-hari. Waspada dalam berbagi informasi tentang praktik minyak sawit berkelanjutan dan dampaknya terhadap kehidupan kita sehari-hari melalui saluran media sosial. Anda akan segera termotivasi oleh banyak teman dan orang yang memiliki dorongan yang sama dan menjadi suara yang mengangkat dan menantang status quo di lingkungan bisnis lokal atau lebih luas.