Roadshow RSPO pertama di Thailand melebihi ekspektasi

Acara roadshow pertama Thailand yang diadakan di Surat Thani bulan lalu melebihi ekspektasi, menarik lebih banyak peserta daripada yang diperkirakan – dengan 224 peserta selama acara dua hari, di mana 206 di antaranya adalah petani kecil termasuk perwakilan dari lima kelompok petani swadaya non-anggota. Acara ini mempertemukan para pemangku kepentingan dari semua tingkat rantai pasokan minyak sawit untuk meningkatkan kesadaran tentang Roundtable on Sustainable on Palm Oil dan bagaimana program sertifikasinya bekerja.

Pemangku kepentingan utama berkontribusi pada diskusi panel yang inklusif dan dinamis

Hari pertama roadshow dimulai dengan pengenalan RSPO dan dampaknya, diikuti dengan diskusi panel yang bersemangat berjudul, 'Ikhtisar kebijakan Thailand tentang Minyak Sawit Berkelanjutan Bersertifikat (CSPO) dan bagaimana hal itu selaras dengan Sertifikasi RSPO'. Diskusi menguraikan kebijakan pemerintah Thailand mengenai CSPO dan bagaimana pemerintah dapat memainkan peran yang lebih besar dalam mengadvokasi sertifikasi RSPO, dengan memungkinkan akses pasar internasional. Diskusi panel dimoderatori oleh Dr Sutonya Thongrak, Prince of Songkla University dan kontributor utama panel tersebut termasuk Dr Krit Lamthanon, Sekretariat Dewan Minyak Sawit Nasional Thailand, Ibu Malinee Yuwananonta, Departemen Penyuluhan Pertanian Thailand dan Salahudin Yaacob, Direktur Teknis RSPO.

Sesi sore dilanjutkan dengan presentasi oleh Jan van Driel, Kepala Sertifikasi RSPO, memberikan gambaran umum tentang sertifikasi RSPO dan prosesnya. Khing Su Li, Manajer Keanekaragaman Hayati RSPO juga mempresentasikan segmen tentang Prosedur Penanaman Baru (NPP). Sore itu ditutup dengan 'sesi klinik' kelompok, di mana para peserta didorong untuk bertanya tentang proses sertifikasi RSPO dan program petani kecil.

Para peserta mempelajari tentang keanggotaan dan manfaat RSPO

Hari kedua dimulai dengan berbagi informasi tentang keanggotaan RSPO dan manfaatnya, serta persyaratan Analisis Perubahan Penggunaan Lahan (LUCA) dan laporan Komunikasi Kemajuan Tahunan (ACOP). Karena banyaknya peserta petani kecil, sebuah sesi didedikasikan untuk manfaat sertifikasi RSPO bagi petani kecil. Sesi ini dipimpin oleh Thitinai Piripongyakit, RSPO Thailand Liaison dan menampilkan video kisah sukses petani lokal bersertifikasi RSPO. Video-video ini mendapat perhatian yang luar biasa, menimbulkan banyak pertanyaan dari para peserta.

Petani kecil yang hadir kemudian berbagi kisah sukses pribadi mereka dengan peserta lain. Bapak Solos Dechmanee, Ketua, Kelompok Usaha Masyarakat, Surat Thani dan Ibu Sukanya Srisubat, Manajer Kelompok, Usaha Masyarakat Tapi-Ipun berbagi perjalanan mereka menuju sertifikasi RSPO dan bertukar informasi dengan peserta lain.

Perusahaan minyak sawit besar berkomitmen untuk membeli CSPO yang diproduksi di Thailand

Sorotan hari kedua adalah komitmen kuat untuk petani kecil RSPO di Thailand dari Mr Asanee Mallamphut, Managing Director Morakot Industries PCL. “Morakot Industries bersedia membuat janji untuk membeli CSPO dari setiap petani kecil yang bersertifikat RSPO. Kami tidak memiliki cukup CSPO di pasar dan Morakot Industries bersedia membuat janji ini untuk mendorong petani kecil di Thailand agar bersertifikat RSPO,” kata Asanee Mallamphut.

Mr Sanin Triyanond, Direktur Patum Vegetable Oil Co., menambahkan bahwa ia berharap untuk melihat lebih banyak partisipasi dari pemasok dalam acara roadshow berikutnya dan akan melakukan yang terbaik untuk mendorong lebih banyak pedagang, produsen barang konsumen, pengecer dan lainnya untuk hadir.

Roadshow menandai masa depan yang menjanjikan untuk minyak sawit berkelanjutan di Thailand

Acara seperti ini diperlukan untuk membantu menyatukan pemangku kepentingan dari semua sektor industri kelapa sawit untuk kolaborasi yang lebih baik. RSPO berharap untuk menjadi tuan rumah roadshow kedua di Thailand pada awal 2018 untuk menargetkan produsen barang konsumen, pengecer, pengolah, pedagang dan banyak lagi.