Lonjakan Serapan Pasar Minyak Sawit Berkelanjutan Bersertifikat

Kuala Lumpur, 11 Oktober 2011. Inisiatif multi-stakeholder, Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO), dengan bangga mengumumkan lonjakan serapan pasar Minyak Sawit Berkelanjutan Bersertifikat (CSPO). Serapan CSPO sebesar 70% tercatat pada bulan September 2011, tertinggi pada bulan ini tahun ini dan secara signifikan lebih tinggi dari 48% yang tercatat pada waktu yang sama pada bulan September tahun lalu. Perkembangan positif ini sangat dinantikan. Serapan CSPO meningkat dari 25.3% pada tahun 2009 menjadi 46.2% pada tahun 2010.

Sekretaris Jenderal RSPO, Darrel Webber juga berkomentar bahwa: “Peningkatan yang signifikan dari komitmen pasar dan penggunaan CSPO merupakan prioritas utama RSPO. RSPO bukan sekadar skema atau standar sertifikasi. Kami adalah inisiatif multi pemangku kepentingan yang mewakili lini produksi; akhir permintaan dan segala sesuatu di antaranya. Serapan terus meningkat, tetapi terus membutuhkan komitmen yang dipercepat. Melalui komunikasi tahunan tentang persyaratan kemajuan oleh RSPO, sejumlah besar peritel, produsen dan pengolah barang konsumen serta pedagang telah berkomitmen untuk bekerja menuju sumber 100% bahan CSPO dalam produk mereka mulai dari tahun 2012 hingga 2015. RSPO memiliki dinamika dan sistem untuk membuat ini berfungsi; ini hanya masalah waktu saja."

Presiden RSPO Jan Kees Vis, juga Director Sustainable Sourcing Development di Unilever, senang dengan peningkatan tersebut: “Jumlah saat ini memicu harapan bahwa terobosan sudah dekat. Secara historis selalu ada keterlambatan dalam penguasaan pasar versus peningkatan produksi, karena pembeli dari perusahaan besar harus berkomitmen selama satu tahun sebelumnya untuk membeli bahan mentah. Jadi mereka hanya akan mendaftar pada apa yang mereka yakini benar-benar dapat mereka beli dari pasar di masa depan. Penyerapan CSPO yang signifikan harus menjadi target yang jelas yang harus diupayakan oleh semua pemangku kepentingan di sisi permintaan.”

RSPO berkomitmen penuh untuk lebih mempromosikan serapan pasar, menurut Vis: “Merek dagang RSPO kami yang baru diluncurkan akan meningkatkan kesadaran konsumen dan permintaan akan CSPO. Kami juga akan mendorong komitmen oleh negara dan perusahaan untuk melakukan transisi pada saat yang telah ditentukan, sebanding dengan Belanda, di mana industri telah berkomitmen untuk mendapatkan CSPO hanya pada tahun 2015. Kartu Skor Pembeli Minyak Sawit WWF 2011 – yang mengukur komitmen dan kinerja lebih dari 130 peritel dan produsen besar ke CSPO – yang akan diluncurkan pada bulan November – juga akan sangat penting.”

Atas nama Grup Pengecer Kelapa Sawit, yang terdiri dari beberapa pengecer paling mapan di seluruh dunia, Belinda Howell berkomentar: “Kami sepenuhnya memahami bahwa para penanam yang telah melakukan investasi dan upaya signifikan untuk mencapai sertifikasi RSPO telah dibuat frustrasi oleh kurangnya pengambilan di pasar. Pengecer bekerja sangat keras dengan pemasok mereka untuk mendapatkan bahan CSPO untuk produk mereka melalui rantai pasokan minyak sawit yang kompleks”.

Salah satu contoh yang baik adalah peritel Inggris, Waitrose. Manajer Teknis Kepatuhan John Clague: “Target kami adalah memastikan semua minyak sawit dalam produk bermerek Waitrose bersertifikasi RSPO pada Desember 2012. Hingga saat ini, 68% minyak sawit yang digunakan dalam produk kami berasal dari sumber CSPO terpisah terutama melalui dedikasi para pemasok biskuit dan sabun batangan. Pemasok biskuit kami telah menggunakan bahan CSPO dalam produk kami sejak Desember 2010. Produk sabun batangan kami telah diberi label Merek Dagang RSPO dan diperkenalkan di toko kami mulai Juli 2011. Kami akan terus mendukung RSPO melalui pembelian green palm credits untuk menutupi sisa penggunaan minyak sawit kami sampai proyek selesai.”

Lonjakan Serapan Pasar Minyak Sawit Berkelanjutan Bersertifikat.pdf