Petani kecil menggunakan dana CSPO untuk inisiatif masyarakat

Penduduk desa dari Simpang Kopi, Nagori Bandar Tinggi, dan Nagori Bandar Rejo, kini lebih tenang karena mereka memiliki akses ke rumah sakit terdekat, yang berjarak 30 menit. Terima kasih kepada UD Lestari, kelompok petani kecil bersertifikat RSPO di kabupaten Batubara, Sumatera Utara, yang telah berinvestasi dalam empat ambulans melalui alokasi keuntungan dan sumbangan mereka, serta penjualan Kredit RSPO.

Didukung oleh Unilever, UD Lestari adalah pelopor sertifikasi RSPO di wilayah tersebut. Mereka telah menjadi anggota RSPO sejak 2017 tetapi mengalami kesulitan merekrut anggota di tahap awal perjalanan keberlanjutan mereka. 

“Ada sedikit pengetahuan tentang praktik kelapa sawit berkelanjutan, tentang RSPO, dan manfaat sertifikasi selanjutnya di antara kelompok petani swadaya lokal,” kata Manajer Grup UD Lestari, Jumadi. 

Untuk memulai upaya penyadaran mereka, mereka mengadopsi pendekatan door-to-door dan bertemu dengan UD Lestari yang terdiri dari 63 petani swadaya yang secara kolektif mengelola 207 hektar. Kisah-kisah mereka telah mengilhami anggota kelompok yang lebih tua yang awalnya tidak ingin bergabung dengan program, dan sekarang sedang dalam proses memperluas keanggotaan kelompok mereka sepuluh kali lipat – menambahkan 603 anggota tambahan. 

"Menangani lonjakan itu menantang!" kata Jumadi. Meski demikian, mereka beruntung mendapat bantuan dari FORTASBI (Forum Petani Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia), yang juga didanai oleh Unilever, sebagai fasilitator kelompok. 

Hari ini, Jumadi telah menjadi duta RSPO yang berbicara tentang keberlanjutan dengan cara yang paling dapat dipahami oleh para petani kecil di wilayah ini. Pada tahap kedua, pendekatan door-to-door bertujuan untuk memasukkan dukungan pemerintah daerah dalam membantu petani untuk memenuhi dokumentasi legalitas sebagaimana diamanatkan oleh Standar Petani Swadaya (ISH) RSPO.

Jumadi juga mencatat perubahan positif lainnya pada petani sejak disertifikasi, yang menyatakan bahwa kelompok tersebut memberikan pemeriksaan kesehatan rutin kepada anggotanya sebagai bagian dari program perlindungan bagi pekerja semprot mereka. Selain itu, kelompok juga memastikan bahwa ibu hamil atau menyusui tidak melakukan kegiatan penyemprotan. 

Temukan lebih banyak tentang Kredit Petani Swadaya RSPO di sini.