Kerangka Tanggung Jawab Bersama – Setelah tiga tahun implementasi, di mana kita sekarang?

Kerangka Tanggung Jawab Bersama berlaku sejak Oktober 2019 dan terdiri dari 29 persyaratan yang mencakup empat bidang tematik. Persyaratan Tanggung Jawab Bersama (SR) bertindak sebagai peta jalan bagi anggota RSPO untuk memimpin transformasi keberlanjutan sektor mereka melalui visi bersama, dan bertindak sebagai katalis perubahan untuk menjadikan minyak sawit berkelanjutan sebagai norma. Semua anggota RSPO biasa, bukan penanam¹ tunduk pada Kerangka Tanggung Jawab Bersama dan melaporkan kinerja mereka terhadap persyaratan volume SR dalam laporan Komunikasi Kemajuan Tahunan (ACOP) mereka dan mempublikasikan komitmen keberlanjutan tambahan dalam profil MyRSPO mereka. 

¹ Tidak termasuk anggota itu hanya memiliki izin Pedagang atau Distributor.

Komitmen publik anggota pada kebijakan, rencana dan tindakan

Pada bulan Maret 2021, Sekretariat RSPO meluncurkan mekanisme pelaporan baru di profil MyRSPO anggota agar mereka dapat mempublikasikan komitmen mereka terhadap persyaratan SR. Komitmen publik ini dibuat dengan memberikan bukti implementasi atau 'Deklarasi Dukungan'. Saat ini, anggota melaporkan subset persyaratan SR yang mencakup topik berikut:

Dalam waktu empat bulan setelah meluncurkan mekanisme pelaporan baru ini, 11% dari anggota yang berlaku telah melaporkan komitmen terhadap persyaratan SR. Dalam satu tahun, pelaporan hampir dua kali lipat menjadi 20%. RSPO akan melibatkan anggota yang belum melaporkan komitmen apa pun di profil mereka, untuk mengingatkan mereka tentang akuntabilitas dan tanggung jawab bersama untuk berkontribusi pada transformasi keberlanjutan sektor mereka dan mendorong dampak positif di seluruh rantai nilai sawit.

Target serapan

Komponen utama Kerangka Tanggung Jawab Bersama RSPO adalah mendorong penggunaan minyak sawit berkelanjutan. Untuk mencapai hal ini, pelaku rantai pasokan harus mematuhi persyaratan volume SR yang menetapkan target serapan poin persentase tahunan (lihat tabel di bawah), juga disebut sebagai 'target serapan'. Kepatuhan terhadap target serapan ini ditentukan berdasarkan volume minyak sawit (kernel) yang dilaporkan anggota di ACOP.

Kami melihat peningkatan kinerja dalam hal persentase anggota yang memenuhi target serapan CSPO mereka dalam dua tahun pertama implementasi SR. Pengecer berkinerja baik dengan 72% anggota memenuhi target serapan CSPO mereka. Mayoritas 59% Produsen Barang Konsumen (CGM) memenuhi target serapan CSPO mereka, sedangkan hasil Pengolah dan Pedagang (P&T) bercampur dengan 41% telah memenuhi target mereka pada tahun 2021. Kami mencatat bahwa sebagai simpul perantara dalam rantai pasokan , kemampuan P&T untuk memenuhi target bergantung pada CGM dan klien Pengecer mereka, dan anggota P&T (kecuali produsen pakan ternak) sepenuhnya bergantung pada volume fisik dan tidak dapat menutup volume apa pun dengan membeli Kredit RSPO. Terjadi peningkatan sebesar 10% dari anggota RSPO yang telah menerapkan target serapan dan hal ini berkontribusi pada peningkatan konsumsi CSPO sebesar 914,000 MT untuk tahun 2021.

''Sangat menggembirakan melihat anggota RSPO meningkatkan upaya untuk memenuhi persyaratan Tanggung Jawab Bersama. Kami melihat anggota secara progresif berpindah dari RSPO Credits, ke Mass Balance dan Segregated. Jika anggota tidak dapat memenuhi target serapan, kami mendorong mereka untuk membeli Kredit RSPO ISH. Ini adalah cara yang bagus untuk tidak hanya berkontribusi dalam memenuhi target, tetapi juga mendukung pelibatan petani kecil dalam rantai pasokan yang merupakan salah satu bidang prioritas dalam Kerangka Tanggung Jawab Bersama'' kata Dr. Inke van der Sluijs, Direktur Transformasi Pasar, RSPO .

Berdasarkan ketatnya pasar Minyak Inti Sawit Berkelanjutan Bersertifikat (CSPKO), target penyerapan CSPKO hanya berlaku untuk CGM dan Pengecer pada tahun 2021. Meskipun menghadapi lingkungan yang menantang, anggota rata-rata terus meningkatkan volume CSPKO jika memungkinkan. Pada tahun 2021, 54% anggota CGM dan 67% anggota RT memenuhi target serapan CSPKO mereka. Target serapan CSPO dan CSPKO diperbarui setiap tahun untuk memperhitungkan pertumbuhan di pasar secara keseluruhan untuk memastikan bahwa target tetap relevan dalam memenuhi tujuan pencocokan pasokan dan konsumsi. Kelompok Kerja Tanggung Jawab Bersama akan memberikan rekomendasinya kepada Dewan Gubernur (BoG) tentang apakah akan ada lagi target serapan CSPKO untuk tahun 2023. Memberikan persetujuan BoG, target serapan untuk Tahun 4 (2023) akan diumumkan pada awal tahun 2023 .

Apa selanjutnya?

Karena kita berada di awal perjalanan transformasi ini di mana kerangka Tanggung Jawab Bersama mendorong semua anggota RSPO untuk menjadi pemimpin perubahan, Sekretariat RSPO sedang mengembangkan panduan tambahan dan Manual Verifikasi untuk lebih mendukung penerapan persyaratan SR. Manual ini bertujuan untuk memastikan bahwa persyaratan PK diakui dan dipatuhi oleh anggota, dan memperkenalkan mekanisme insentif dan sanksi, serta proses verifikasi tambahan di atas proses pelaporan mandiri saat ini untuk meningkatkan kredibilitas pelaporan. Pantau terus! 

Jika Anda memiliki pertanyaan atau menginginkan dukungan untuk meningkatkan kinerja Tanggung Jawab Bersama Anda, silakan hubungi  [email dilindungi].