RSPO melaporkan kemajuan anggota dan meluncurkan kemitraan baru tentang hak asasi manusia dan data konsesi kelapa sawit pada acara tahunan Eropa di London

London, 13 Juni 2017 – Keanggotaan RSPO telah bertambah hampir 300 anggota pada tahun lalu dan saat ini berjumlah lebih dari 3,400 anggota. Dari mereka yang diminta untuk menyerahkan komunikasi tahunan mereka tentang kemajuan minyak sawit berkelanjutan bersertifikasi (ACOP), hampir 67% melakukannya dan 255 anggota lainnya melaporkan secara sukarela, menunjukkan komitmen positif UKM karena sebagian besar pengajuan ini berasal dari anggota rantai pasokan yang lebih kecil. Total anggota yang mengajukan sebanyak 1,322 dibandingkan dengan 1,127 pada periode pelaporan sebelumnya. 

RSPO mengungkapkan data tersebut pada acara Roundtable Eropa tahunan hari ini di London, di mana sekitar 400 delegasi berkumpul untuk membahas inovasi dan kemitraan untuk mengubah rantai pasokan minyak sawit menuju keberlanjutan di Eropa dan sekitarnya. 

Peningkatan pengajuan sukarela merupakan sinyal yang menggembirakan, yang menunjukkan bahwa anggota RSPO berkomitmen terhadap transparansi dan bisnis kecil di pasar konsumen semakin terlibat dengan RSPO. 

Konferensi ini juga melihat peluncuran Kemitraan baru yang akan memperkuat kerja RSPO di negara berkembang. Roundtable menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) yang bertujuan mengubah praktik bisnis tentang hak anak dan kesejahteraan pekerja di sektor kelapa sawit. 

Di antara tindakan utama yang didukung oleh MoU adalah untuk percontohan dan pelaksanaan program tempat kerja UNICEF tentang hak-hak anak dan keluarga yang bekerja di sektor kelapa sawit, mengarusutamakan hak-hak anak ke dalam standar dan kegiatan keberlanjutan RSPO, serta untuk menciptakan kesadaran tentang hak-hak anak. antar anggota RSPO.

“Sangat penting bagi industri untuk mengakui masalah sosial yang dihadapinya jika kita ingin menemukan solusi yang berkelanjutan. Penandatanganan MoU ini merupakan kesempatan untuk berkolaborasi dengan UNICEF untuk mempromosikan praktik terbaik di seluruh industri dan mengatasi beberapa kesenjangan yang ada di sektor kami”, kata Darrel Webber, Chief Executive Officer RSPO. 

RSPO bermitra dengan Institut Sumber Daya Dunia (WRI) untuk membuat "GeoRSPO". Ini adalah platform pemetaan interaktif yang menampilkan peta konsesi yang dikirimkan oleh anggota perkebunan RSPO. Platform ini menunjukkan informasi pemetaan satelit terperinci tentang pabrik bersertifikat anggota RSPO, konsesi lahan, dilapis dengan informasi tentang tutupan pohon, topografi, dan peringatan kebakaran apa pun. Ini adalah alat yang ampuh untuk memantau perkembangan di konsesi kelapa sawit anggota RSPO.

Data ACOP yang positif, kemitraan dan inovasi baru yang dipresentasikan pada konferensi tersebut menunjukkan komitmen yang luas di antara para pemangku kepentingan kelapa sawit untuk melanjutkan proses transformasi pasar. 

Langkah selanjutnya adalah menyelesaikan tinjauan lima tahun kedua terhadap Prinsip & Kriteria (P&C) RSPO, salah satu isu utama yang dibahas pada acara tersebut. Banyak anggota Eropa tertarik untuk mengambil bagian aktif dalam proses tersebut, bersama rekan-rekan mereka dari negara penghasil minyak sawit. Perubahan standar harus disetujui oleh Majelis Umum RSPO pada November 2018, berdasarkan rekomendasi dari Gugus Tugas Tinjauan P&C yang ditunjuk.