Program penjangkauan RSPO mendukung komitmen 100% CSPO Sabah

Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) baru-baru ini menyelenggarakan “Program Penjangkauan RSPO” di Sandakan, Sabah. Hampir 100 peserta datang dari berbagai sektor industri kelapa sawit termasuk produsen, LSM sosial, lembaga sertifikasi, pabrik, manufaktur, outgrower dan petani kecil. Acara ini diadakan untuk mendorong dialog di antara para pemangku kepentingan ini, untuk mendorong mereka berkomitmen pada Minyak Sawit Berkelanjutan Bersertifikat (CSPO) dan menciptakan kesadaran yang lebih baik akan pentingnya praktik kelapa sawit berkelanjutan di tingkat lokal, regional, nasional dan internasional.

Program Penjangkauan RSPO mendukung komitmen dari pemerintah negara bagian Malaysia

“Program Penjangkauan RSPO” adalah bagian dari rangkaian penjangkauan dan keterlibatan di bawah unggulan RSPO, yang berfokus pada penciptaan kesadaran akan pentingnya mempromosikan CSPO. Setelah program penjangkauan yang sukses di Accra, Ghana (September), Guatemala (Agustus) dan Jambi, Indonesia (Oktober), RSPO menjadi tuan rumah acara di Sandakan, Sabah untuk menjangkau pemangku kepentingan minyak sawit baru. Acara tersebut mendukung seruan pemerintah negara bagian Sabah agar semua minyak sawit mentah (CPO) yang diproduksi di Sabah disertifikasi berkelanjutan sesuai standar RSPO pada tahun 2025. November lalu, Pemerintah Sabah meluncurkan program yurisdiksi 10 tahun yang menyerukan semua pemangku kepentingan kelapa sawit yang berbasis di Sabah untuk hanya memproduksi minyak sawit berkelanjutan yang bersertifikat. Inisiatif penting ini menerapkan salah satu komitmen yurisdiksi pertama di dunia untuk produksi minyak sawit berkelanjutan, menandai langkah maju yang sangat penting bagi masa depan industri ini.

Jumlah peserta menunjukkan perlunya memperluas jangkauan

Berbicara pada acara tersebut, Direktur Teknis RSPO Salahudin Yaacob mengatakan, “Kami di RSPO terus berupaya untuk mengedukasi dan menginformasikan pemangku kepentingan terkait dalam industri kelapa sawit. Acara hari ini dihadiri oleh banyak peserta dari para petani, perusahaan kelapa sawit, pabrik, LSM sosial, produsen dan banyak lagi. Ini menunjukkan bahwa ada kebutuhan besar bagi kami untuk pergi ke sana untuk mendidik tentang CSPO dan mengapa penting untuk menjadi bagian dari praktik sertifikasi RSPO.”

“Acara penjangkauan ini telah berhasil memperkuat kebutuhan akan sertifikasi berkelanjutan dan kami melihat semakin banyak petani yang berpartisipasi dan lebih tertarik dalam proses sertifikasi,” tambahnya.

Itinerary program

Seminar acara mencakup topik-topik seperti prosedur penanaman baru (NPP), prosedur remediasi dan kompensasi (RaCP), proses Sertifikasi Grup RSPO, dan pembaruan inisiatif RSPO terbaru. Peserta juga diberikan pratinjau sekilas RSPO BERIKUTNYA dan kemajuannya. Sesi ini difasilitasi oleh Jan Van Driel dari RSPO, Julia Majail, Yohannes Izmi Ryan dan Salahudin Yaacob, yang membahas tantangan terkini yang dihadapi industri.

Mencari solusi untuk tantangan sertifikasi RSPO

“Kami terus-menerus ditanya bagaimana menghadapi petani yang memiliki tantangan dalam proses sertifikasi. Melihat ke masa depan, kemampuan untuk mengatasi tantangan ini terletak pada pabrik dan petani itu sendiri. Permintaan akan minyak sawit bersertifikat hanya akan tumbuh, karena semakin banyak perusahaan dan negara berjanji untuk mengambil 100% CSPO. Petani yang memutuskan untuk tidak menjadi bagian dari proses ini akan berisiko tertinggal,” jelas Julia Majail dalam presentasinya tentang Sertifikasi Grup RSPO.

RSPO menangani masalah petani kecil

Karena tantangan yang dihadapi oleh petani kecil, asumsi umum adalah bahwa sertifikasi RSPO seringkali terlalu membebani para petani ini. Menyadari hal ini, RSPO telah bekerja keras untuk memfasilitasi perjalanan sertifikasi petani kecil dan memastikan bahwa peluang diberikan kepada mereka sehingga mereka dapat maju dan mengikuti petani yang lebih besar. Per Oktober 2016, produksi bersertifikat RSPO adalah 11.45 juta metrik ton atau 18% dari minyak sawit global. Sepuluh persen dari ini diproduksi oleh petani kecil. Saat ini, total 134,050 petani kecil disertifikasi secara global.

Untuk detail lebih lanjut tentang ini dan inisiatif lainnya di bawah acara “Program Penjangkauan RSPO”, silakan kunjungi website kami.