RSPO dan pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Koperasi dan UKM, memperkuat hubungan mereka dengan menjajaki jalan kolaborasi untuk mempercepat sertifikasi di antara petani kelapa sawit di Indonesia.
Pada bulan November 2022, menyusul acara sampingan pada Konferensi Meja Bundar Tahunan tentang Minyak Kelapa Sawit Berkelanjutan 2022 (RT2022) di Kuala Lumpur, perwakilan dari Kementerian Koperasi dan UKM Indonesia mengadakan pertemuan bilateral dengan Chief Executive Officer RSPO, JD D´Cruz. Menyusul pertemuan perdana ini, pada Februari 2023, dua anggota Dewan Gubernur RSPO – Narno Sayoto Irontiko, Manajer kelompok petani kecil Asosiasi Petani Sawit Swadaya Amanah, dan Rukaiyah Rafik, Penasihat kelompok petani Gapoktan Tanjung Sehati – bergabung dengan D´Cruz dalam pertemuan dengan Bapak Teten Masduki, Menteri Koperasi dan UKM Indonesia, untuk mengidentifikasi dan membahas konvergensi yang mendukung dan memfasilitasi petani kecil yang bergabung dengan koperasi.
“Kami berharap dapat memperkuat kerja sama kami dengan RSPO untuk mempercepat kemajuan petani kecil Indonesia menjadi lebih berkelanjutan, dan membuka peluang untuk peningkatan mata pencaharian dan pengembangan masyarakat,” ungkap Menteri Masduki.
Topik-topik utama yang dibahas selama pertemuan tersebut termasuk meningkatkan pembangunan kapasitas untuk koperasi petani kecil di Indonesia, membentuk kelompok yang lebih kuat, berbagi pelajaran dan praktik terbaik, memfasilitasi akses ke dukungan keuangan, memajukan sertifikasi di antara petani kelapa sawit Indonesia, dan mengembangkan model bisnis pasca sertifikasi untuk meningkatkan mata pencaharian. .
“Kolaborasi yang lebih erat dengan pemerintah Indonesia sangat penting dalam mencapai visi RSPO untuk mengubah pasar minyak sawit tanpa mengabaikan petani kecil,” kata D'Cruz. “40% petani kecil Indonesia yang belum menjadi bagian dari perjalanan keberlanjutan merupakan potensi yang belum dimanfaatkan. Keselarasan kami yang diperkuat dengan pemerintah Indonesia akan memungkinkan kami untuk mendukung petani kecil dengan lebih baik untuk bertransisi menuju praktik berkelanjutan yang lebih kuat dan untuk berkomitmen pada peningkatan berkelanjutan yang mengarah ke sertifikasi.”
Meningkatkan insentif untuk petani kecil
Selama bertahun-tahun, RSPO telah memberikan insentif tahunan secara terus menerus langsung kepada koperasi petani kelapa sawit di Indonesia. Pada tahun 2022, sekitar US$3.95 juta disalurkan langsung ke 49 kelompok petani swadaya melalui platform PalmTrace. Lebih banyak insentif segera menyusul karena jumlah petani kecil yang mendapatkan sertifikasi meningkat secara eksponensial di Indonesia. Terlepas dari pertumbuhan ini, jumlah petani plasma Indonesia yang disertifikasi masih kurang dari 1% dari perkiraan total 2.6 juta petani swadaya di negara ini.
“Petani kecil merupakan inti dari industri minyak sawit Indonesia, namun lebih banyak insentif diperlukan untuk mendorong lebih banyak petani kecil menjadi bagian dari rantai pasokan minyak sawit berkelanjutan. Kami berharap pertemuan awal kami dengan Kementerian Koperasi dan UKM akan menghasilkan kemitraan yang lebih kuat untuk mendorong inklusi petani kecil dan membantu RSPO mencapai tujuannya untuk mensertifikasi satu juta petani swadaya di Indonesia,” tambah Guntur Cahyo Prabowo, Pjs Kepala Program Petani RSPO.