Penelitian yang sedang berlangsung oleh Climate Advisers dan S-Network Global Indexes menemukan bahwa perusahaan di sektor kelapa sawit yang tidak memiliki kebijakan keberlanjutan memiliki kinerja yang sangat buruk, dibandingkan dengan perusahaan yang mengikuti program tanpa deforestasi. Selain itu, studi ini menemukan bahwa perusahaan yang tergabung dalam Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) mengungguli perusahaan serupa yang bukan anggota RSPO. Selama lima tahun terakhir, perusahaan RSPO mengungguli FTSE Bursa Malaysia Asian Palm Oil Plantation Index (USD) sekitar 6 persen.
Berinvestasi dalam deforestasi menimbulkan risiko material
Temuan penelitian yang sedang berlangsung juga menemukan bahwa berinvestasi di perusahaan yang terlibat dalam kegiatan terkait deforestasi menimbulkan risiko material dan menghasilkan pengembalian yang buruk bagi lembaga keuangan. Studi ini dilakukan oleh Matt Piotrowski dan Gabriel Thoumi, dengan hasil yang diumumkan selama Acara Afiliasi Global Climate Action Summit (GCAS) di San Francisco pada 13 September.
RSPO memuji Penasihat Iklim dan S-Network atas upaya mereka dalam mengejar bukti nyata yang dapat membantu membatasi deforestasi dan meningkatkan keberlanjutan minyak sawit global.
Untuk informasi lebih lanjut tentang siaran pers/penelitian, silakan ikuti ini link.