Proyek Percontohan di Indonesia Mendukung Kesetaraan Gender dalam Kelapa Sawit Berkelanjutan

Sekretariat RSPO baru-baru ini mengunjungi Perkumpulan Pekebun Swadaya Kelapa Sawit Rokan Hulu (PPSKS-Rohul) di Provinsi Riau Indonesia dan senang melihat begitu banyak fasilitator lapangan perempuan bekerja dibandingkan dengan kelompok bersertifikat lainnya. Dari 16 fasilitator lapangan, setengahnya adalah perempuan.

PPSKS-Rohul adalah proyek percontohan yang didirikan pada tahun 2016 oleh International Finance Corporation (IFC), bersama dengan Pemerintah Kanada dan anggota RSPO, Grup Musim Mas, untuk membantu petani mempelajari praktik manajemen terbaik guna meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan. Bersertifikat pada Oktober 2019, grup ini telah berkembang menjadi 319 petani kecil yang mengelola area bersertifikat seluas 534 hektar.

Bekerja sama dengan PPSKS-Rohul, RSPO terlibat aktif dalam pelatihan Prinsip dan Kriteria (P&C) RSPO. Sepanjang program tiga tahun (2015-2020), RSPO telah berkontribusi secara finansial melalui RSPO Smallholder Support Fund (RSSF) untuk biaya audit final pertama mereka. Total pendanaan untuk proyek tersebut adalah sekitar USD6.5 juta hingga USD7.0 juta untuk periode 2015-2020 untuk mencakup 37,500 petani kecil. Kelompok PPSKS-Rohul telah menerima sekitar USD8,900 melalui RSSF untuk menutup biaya audit bagi 319 petani kecil. 

Sebelum PPSKS-Rohul digulirkan, tidak ada kelompok petani kecil yang dibentuk dan ada kekhawatiran bahwa perempuan tidak terwakili dengan baik dalam koperasi petani, pendapatan bulanan dari penjualan buah kelapa sawit dibayarkan kepada laki-laki, dan perempuan juga ditolak akses independen untuk masukan pertanian, pelatihan, dan kredit.

Kesetaraan gender adalah prinsip inti proyek dan secara aktif mendukung partisipasi perempuan, mengakui pentingnya mereka dalam mengelola pertanian dan keuangan rumah tangga, serta kesejahteraan keluarga. Dengan melakukan survei dasar yang mencakup pemetaan gender, peran laki-laki dan perempuan dalam pertanian kelapa sawit dapat dipahami dengan lebih baik, dan mengidentifikasi perbedaan dan kesenjangan di seluruh bidang pertanian, rumah tangga, dan masyarakat.

Menggunakan hasil dari pemetaan, proyek telah mengembangkan intervensi yang menangani masalah dan tantangan gender, seperti akses perempuan ke pelatihan dan peningkatan kapasitas berdasarkan keterlibatan perempuan dalam kegiatan pertanian. Ini juga mendorong keterlibatan perempuan dalam organisasi seperti Asosiasi Kelompok Tani untuk RSPO. 

Selain itu, proyek ini juga mengembangkan Pelatihan Kesehatan dan Gizi untuk petani perempuan dan istri petani. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan mereka tentang diet seimbang; untuk mendorong berkebun di rumah dan beternak hewan sebagai cara untuk meningkatkan aksesibilitas pangan dan asupan gizi, untuk meningkatkan pengetahuan mereka tentang perencanaan keuangan untuk keluarga, dan untuk meningkatkan peran dan partisipasi aktif mereka dalam menerapkan praktik keselamatan dan pertolongan pertama.

Karena produksi kelapa sawit menggantikan bentuk mata pencaharian lain, kurangnya akses yang aman ke tanah dan informasi tentang proses pertanian telah mengurangi kebebasan dan keamanan perempuan dalam kasus kehancuran perkawinan atau kematian kepala rumah tangga laki-laki.        

https://www.youtube.com/watch?v=BARF0ExyfIw

Percontohan seperti PPSKS-Rohul dan kriteria sosial yang diperkuat dalam P&C RSPO 2018 membantu memberikan peluang dan hak yang lebih baik bagi perempuan dalam industri kelapa sawit berkelanjutan. Melalui P&C 2018, RSPO berupaya memberdayakan perempuan dengan mempromosikan partisipasi dan kemajuan perempuan di tempat kerja, melarang diskriminasi dan pelecehan seksual, melindungi hak-hak reproduksi, dll.

Unit petani kecil RSPO juga telah mendorong dan menyambut baik partisipasi IFC dalam mengembangkan kurikulum untuk Akademi Pelatih Petani RSPO. Ini terus bekerja sama dengan kelompok untuk membawa kemandirian, kepercayaan diri dan inklusi yang lebih besar bagi perempuan dalam produksi minyak sawit berkelanjutan.