Pelatih Ahli menjadi kreatif untuk terlibat dengan petani kecil

Pelatih Utama dari Akademi Pelatih Petani Kecil (STA) RSPO telah berupaya keras dalam merancang program pelatihan mereka untuk menjangkau lebih banyak petani skala kecil secara global, dan untuk membimbing mereka dalam mengadopsi praktik pertanian berkelanjutan. 

Manajer Program Mata Pencaharian RSPO, Kertijah Abdul Kadir berkata, “Menggunakan pendekatan yang menarik dan kreatif untuk terlibat dengan petani terbukti penting untuk memastikan bahwa pengetahuan yang dibagikan dapat dengan mudah dipahami dan diadopsi di perkebunan masing-masing.”

Master Trainers dari kemitraan Procter & Gamble (P&G) – Malaysia Institute for Supply Chain Innovation (MISI), misalnya, menggabungkan pendekatan pembelajaran yang menyenangkan dalam pelatihan mereka dengan menggunakan balok LEGO untuk memproyeksikan ide pemetaan pertanian kepada petani kecil. Mereka mengatakan bahwa petani dapat lebih memahami tata letak pertanian mereka melalui tampilan benda-benda ini, dibandingkan dengan cara lain.   

Sowu Avogbedoh, Master Trainer dari Norpalm Ghana Limited (sebelumnya dengan SIAT Group), juga menceritakan bahwa materi pelatihannya seringkali disederhanakan dan diterjemahkan ke dalam bahasa lokal petani sehingga mereka dapat memahami konsep dengan lebih mudah. “Saya sering memasukkan referensi gambar dalam materi pelatihan saya agar lebih mudah menyampaikan penyampaian pelatihan saya,” ujarnya.

Organisasi mitra, seperti Forever Sabah, berinisiatif mempertahankan kontak dengan pemimpin kelompok petani setelah sesi pelatihan mereka, untuk memastikan mereka dapat memperluas pengetahuan mereka kepada anggota kelompok masing-masing. Dua minggu sebelum pelatihan, ketua kelompok juga perlu membiasakan diri dengan konten sehingga pengetahuan awal ini membangun kepercayaan diri mereka selama sesi berbagi dengan kelompok masing-masing. 

Meskipun merencanakan sesi pelatihan mungkin terlihat sederhana, ada banyak aspek yang perlu dipertimbangkan. Master Trainer bercerita bahwa terkadang mereka harus menempuh jarak sejauh 250 km untuk melakukan sesi latihan. Selain itu, Master Trainer seringkali perlu mempertimbangkan masalah transportasi bagi petani kecil untuk pergi ke tempat pelatihan, karena kebanyakan dari mereka tidak memiliki moda transportasi sendiri. 

Masalah lain seperti menetapkan tanggal dan waktu untuk pelatihan juga dapat menjadi tantangan, karena sebagian besar petani kecil tidak tersedia selama hari kerja karena mereka harus merawat kebun mereka. Untuk memungkinkan lebih banyak petani kecil berpartisipasi dalam pelatihan, banyak Pelatih Utama mengadakan pelatihan mereka selama akhir pekan.

Hingga Oktober 2020, sebanyak 1,028 petani telah mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh Pelatih Utama STA. STA juga dengan senang hati menyampaikan bahwa angka ini mencakup 313 peserta perempuan, yang mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB untuk mempromosikan kesetaraan gender. 

Master Trainer menyampaikan bahwa sebagian besar petani menghargai panduan yang diberikan selama pelatihan. Bahkan informasi dasar seperti mengumpulkan buah jatuh dianggap berharga bagi petani kecil, karena mereka tidak mengetahui keuntungan yang dapat dihasilkan dari buah jatuh. 

Beberapa calon anggota kelompok di Meksiko juga telah menyatakan minat mereka untuk lebih banyak dilatih tentang sistem pengendalian internal dan Praktik Manajemen Terbaik (BMP) dalam praktik sosial, lingkungan, dan pertanian. Namun, karena pandemi COVID-19 saat ini, jumlah sesi latihan di beberapa daerah berkurang. 

Sekretariat RSPO ingin mengucapkan selamat kepada semua Pelatih Utama dan petani kecil yang telah terlibat dalam kesuksesan tahun pertama pendirian STA! Kami sangat ingin melihat inisiatif ini mendukung lebih banyak petani kecil dengan praktik budidaya berkelanjutan yang membantu meningkatkan mata pencaharian mereka. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.sta.rspo.org/