Laporan baru berfungsi sebagai peringatan bagi lembaga keuangan
Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) dan Landscape Indonesia baru-baru ini merilis sebuah laporan yang menyoroti meningkatnya risiko reputasi, peraturan, dan keuangan yang dihadapi lembaga keuangan Indonesia dengan mendanai produsen minyak sawit yang tidak berkelanjutan. Laporan berjudul “Mengelola Risiko Minyak Kelapa Sawit: Ringkasan untuk Pemodal”, menelusuri rute di mana praktik minyak sawit yang tidak berkelanjutan dapat diterjemahkan menjadi peningkatan risiko bagi bank dan investor yang membiayai mereka. Ini menetapkan langkah maju yang jelas bagi bank yang ingin mengambil langkah berani untuk mentransisikan portofolio minyak sawit mereka saat ini menjadi portofolio yang lebih mendukung pembangunan ekonomi berkelanjutan di Indonesia.
Peluncuran juga menampilkan lokakarya meja bundar
RSPO menyelenggarakan acara di Financial Club, Jakarta pada 12 Desember untuk meluncurkan laporan baru tersebut. Lebih dari 50 perwakilan dari lembaga keuangan Indonesia, termasuk bank, asuransi, konsultan, asosiasi, dan lainnya menghadiri peluncuran yang mencakup lokakarya meja bundar. Pengarahan media terpisah dengan wartawan Indonesia diadakan secara terpisah. Laporan ini ditugaskan oleh RSPO dan ditulis oleh Agus Sari dari Landscape Indonesia and World Agroforestry Centre (ICRAF), Jan Willem van Gelder dari Profundo, dan Pablo Pacheco dari Center for International Forestry Research (CIFOR).
Klik di sini untuk membaca siaran pers lengkap dan di sini untuk mengakses laporan.