Kelompok Kerja Lahan Gambut (PLWG) pertama RSPO didirikan pada 2010 dan beroperasi hingga akhir 2012, dan menghasilkan
- Manual RSPO tentang Praktik Pengelolaan Terbaik (BMP) untuk Budidaya Kelapa Sawit yang Ada di Lahan Gambut; dan
- Manual RSPO tentang Praktik Pengelolaan Terbaik (BMP) untuk Pengelolaan dan Rehabilitasi Vegetasi Alami yang terkait dengan Budidaya Kelapa Sawit di Gambut.
Sekarang lima tahun setelah selesainya pekerjaan Kelompok Kerja Lahan Gambut RSPO dan banyak pekerjaan lebih lanjut telah dilakukan di lahan gambut. RSPO menyadari perlunya meninjau dan memperbarui BMP yang ada untuk memberikan kejelasan dan panduan lebih lanjut. Oleh karena itu, pembentukan PLWG 2 (masa aktif: Januari 2017 – Des 2019) disahkan oleh Board of Governors (BoG) RSPO pada November 2016 untuk memperbarui BMP yang ada dan memberikan panduan tambahan (dianggap perlu) terkait dengan Lahan Gambut dan Minyak Budidaya Kelapa Sawit di Gambut.
Diusulkan bahwa kelompok tersebut terdiri dari sekitar 12 anggota, yang sebagian besar terdiri dari spesialis dalam pengelolaan perkebunan dan lahan gambut yang diusulkan terutama dari Petani (Indonesia, Malaysia dan Seluruh Dunia) dan LSM Lingkungan dan Sosial. Selain itu, (seperti pada PLWG pertama) beberapa pakar lahan gambut independen dapat diundang untuk bergabung/memberikan masukan.
Mengikuti praktik terbaik, Sekretariat RSPO kini menyerukan partisipasi dan nominasi perwakilan dari setiap konstituen pemangku kepentingan. Term of Reference (ToR) untuk anggota PLWG 2 disajikan di bawah ini.
Untuk sementara pertemuan PLWG pertama dijadwalkan 20 & 21 Maret 2017.
Panggilan untuk partisipasi dan/atau nominasi menutup on Februari 19, 2017.
Silakan hubungi Javin Tan di [email dilindungi], jika Anda ingin berpartisipasi atau mengajukan nominasi, atau Anda memerlukan informasi lebih lanjut.