Hampir 8 juta konsumen Indonesia siap mendukung dan beralih ke produk minyak sawit berkelanjutan, menurut a survei pasar perintis ditugaskan oleh Roundtable of Sustainable Palm Oil (RSPO), dan dilaksanakan oleh TNS dan Konsultasi Daemeter di 2015.

Kesadaran rendah, tetapi permintaan potensial untuk minyak sawit berkelanjutan

Studi ini adalah yang pertama untuk menganalisis persepsi konsumen tentang minyak sawit berkelanjutan di Indonesia, memberikan tolok ukur yang sangat dibutuhkan bersama dengan wawasan yang dapat membantu mendorong permintaan minyak sawit berkelanjutan di salah satu pasar minyak sawit terbesar di dunia.

Temuan mengungkapkan bahwa meskipun pemahaman konsumen tentang dampak lingkungan dan sosial dari minyak sawit umumnya masih sangat rendah dan tidak merata, segmen pasar tertentu menunjukkan tingkat kesiapan yang menjanjikan untuk mendukung dan beralih ke produk minyak sawit berkelanjutan, jika tersedia.

Kebutuhan untuk mengembangkan diskusi

“RSPO percaya bahwa konsumen dapat memainkan peran kunci untuk memanfaatkan perubahan dalam rantai pasokan menuju produksi minyak sawit berkelanjutan yang lebih besar. Dari temuan survei ini, kita dapat melihat bahwa konsumen terbuka untuk berdiskusi lebih jauh tentang minyak sawit berkelanjutan – kita perlu memanfaatkan momentum ini untuk memperluas percakapan dengan konsumen tentang isu penting ini. Kami berharap temuan penelitian kami dapat membantu pemangku kepentingan kami untuk mengoptimalkan komunikasi berorientasi konsumen mereka untuk meningkatkan kesadaran dan keterlibatan mereka dalam mendukung produk minyak sawit berkelanjutan,” menurut Stefano Savi, Global Outreach and Engagement Director RSPO.

Beberapa temuan utama dari studi ini menunjukkan tantangan yang melekat dalam mempromosikan kelapa sawit berkelanjutan di Indonesia:

  • Konsep minyak sawit berkelanjutan sulit dipahami oleh konsumen. Setelah mendengarnya, separuh responden menggambarkan ini sebagai masalah pemerintah, atau berpendapat bahwa konsumen hanya dapat memberikan dampak kecil.
  • Konsumen tidak menyadari betapa serbagunanya minyak kelapa sawit. Ketika responden ditanya tentang produk pertama yang terlintas dalam pikiran tentang minyak kelapa sawit, mereka hanya dapat mengidentifikasinya sebagai minyak goreng–sedangkan minyak sawit dapat ditemukan dalam rangkaian produk yang jauh lebih luas yang mereka gunakan sehari-hari.
  • Hanya sebagian kecil responden (16%) yang menganggap bahwa adalah tanggung jawab mereka untuk melakukan sesuatu terhadap dampak negatif kelapa sawit. Mengenai siapa yang mereka anggap bertanggung jawab untuk mempromosikan dan memastikan produk minyak sawit berkelanjutan, responden merasa bahwa selain pemerintah (93%) dan perkebunan kelapa sawit (66%), produsen barang konsumen (52%) juga memainkan peran penting. .
  • Hanya 11% responden mengaku mengenali logo RSPO (lebih dari kebanyakan Merek Dagang keberlanjutan), tetapi mereka tidak tahu artinya.

Terlepas dari tantangannya, studi ini menyoroti peluang nyata yang dapat segera diambil untuk merebut bagian dari pasar Indonesia yang siap untuk minyak sawit berkelanjutan. Dua puluh tujuh persen konsumen mengklaim siap untuk minyak sawit berkelanjutan, bahkan dengan harga yang lebih tinggi, dan studi merinci apa cara terbaik untuk mendekati mereka.  

Langkah berikutnya

RSPO saat ini sedang mempersiapkan sumber daya komunikasi yang didasarkan pada studi tersebut, dan yang akan membantu para pemangku kepentingan dalam rantai pasokan minyak sawit Indonesia untuk berkomunikasi secara lebih efektif dengan konsumen tentang minyak sawit berkelanjutan.

Penelitian dilakukan antara Mei dan Agustus 2015, dan difokuskan pada wanita dewasa untuk mewakili pengambil keputusan pembelian rumah tangga berpenghasilan menengah ke atas di kota-kota besar. Studi kualitatif dilakukan melalui observasi di rumah, wawancara mendalam, dan diskusi kelompok terarah di Jakarta, Surabaya, Medan, dan Pekanbaru. Sedangkan studi kuantitatif melibatkan 700 responden wanita sebagai sampel utama untuk studi kuantitatif di kota-kota besar di Indonesia yaitu Medan, Palembang, Jakarta, Bandung dan Surabaya.

Laporan lengkap dan ringkasan visual dapat diunduh dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dari situs web Daemeter.

 

 

Dapatkan Terlibat

Baik Anda individu atau organisasi, Anda dapat bergabung dalam kemitraan global untuk menjadikan minyak sawit berkelanjutan.

Sebagai individu

Mendukung minyak sawit berkelanjutan. Lihat bagaimana Anda dapat memengaruhi merek dan bisnis.

Lebih lanjut tentang tindakan individu

Sebagai Pekebun Swadaya

Temukan bagaimana praktik pertanian berkelanjutan melalui Sertifikasi RSPO dapat meningkatkan hasil panen Anda dan banyak lagi.

Lebih lanjut tentang dampak petani kecil

Sebagai sebuah organisasi

Mengurangi dampak negatif terhadap sosial dan lingkungan melalui produksi dan pengadaan minyak sawit berkelanjutan yang bersertifikat.

Lebih lanjut tentang pengaruh organisasi

Sebagai anggota

Akses sumber daya, berita, dan konten yang penting bagi Anda dengan cepat.

Lebih lanjut tentang konten anggota