UD. Samin

Sertifikasi RSPO membantu petani untuk meningkatkan legalitas lahan mereka 

UD Samin adalah bisnis perdagangan lokal yang telah membeli tandan buah segar dari petani mandiri lokal dan memasok ke pabrik, melihat manfaat dari praktik berkelanjutan dan memutuskan untuk mendorong petani di pembukuannya untuk mendapatkan sertifikasi RSPO dengan membuat unit khusus untuk itu. 

Pada tahun 2019, Koompasia Enviro Institute yang didukung oleh Unilever dan pabrik PTPN-III memperkenalkan konsep praktik berkelanjutan kepada pemilik UD Samin. Perusahaan dagang yang membukukan ratusan petani kecil ini tertarik dan setuju untuk memperkenalkannya kepada petani di Angkola Sangkunur, Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatera Utara, Indonesia.

Menurut Rohim Suprapto, Deputy Group Manager Sistem Pengendalian Intern di UD Samin, sebagian besar petani yang menjual hasil panennya ke perusahaan keluarganya adalah petani tradisional yang hanya meniru tetangganya dalam menanam sawit, tidak pernah mendapatkan pelatihan atau pendampingan cara pemeliharaan sawit. perkebunan sawit. 

Suprapto mengenang, ia melihat ini sebagai peluang bagi para petani di daerahnya. “Saya pikir perusahaan bisa menjadi wadah bagi pekebun swadaya untuk meningkatkan pengetahuan mereka tentang produksi kelapa sawit, meningkatkan hasil kebun mereka dan meningkatkan kualitas panen mereka yang pada gilirannya akan membawa manfaat bagi semua anggota.”

Sistem Pengendalian Intern kemudian dibentuk dengan memilih 20 petani berkomitmen yang kemudian menjalani serangkaian pelatihan dari fasilitator dan kemudian melatih anggota lainnya. 

Salah satu persyaratan sertifikasi RSO adalah legalitas lahan dan sebagian besar petani memiliki tingkat legalitas terendah. Dalam proses mempersiapkan petani untuk mengikuti audit RSPO, pemerintah daerah sedang dalam proses membantu petani untuk mendapatkan sertifikat tanah, legalitas tanah tertinggi di Indonesia yang setara dengan hak milik dalam sistem Anglo-Saxon. 

“Karena kami punya organisasi petani, kami juga bisa berpartisipasi dalam program pemerintah untuk mendapatkan sertifikasi tanah. Jadi anggota kami sekarang memiliki sekitar 150 petak Surat Hak Milik. Ini dampak yang sangat besar bagi petani. Dengan mengorganisir diri sendiri, kita bisa mendapatkan pelayanan yang lebih baik dari pemerintah yang juga menggalakkan program sertifikasi tanah bagi petani. Jadi, ini benar-benar situasi yang saling menguntungkan bagi kami dan agen pertanahan.”

Sekitar 50 persen anggota memiliki kurang dari 1 hektar perkebunan dan sangat penting bagi mereka untuk memastikan produktivitas lahan mereka meningkat. “Dengan pemupukan yang tepat dan waktu serta dosis yang tepat dapat meningkatkan hasil panen,” aku Sakimin, anggota kelompok tani. Pabrik tersebut, PTPN III, telah memfasilitasi pembelian pupuk untuk kelompok tersebut. 

Manfaat lain bagi petani dengan memiliki sertifikasi adalah transparansi dalam rantai pasok, menurut Suprapto. “Dulu, saya satu-satunya yang tahu syarat pabrik akan kualitas buah. Dengan adanya organisasi tersebut, kini petani dapat berkomunikasi langsung dengan pengelola pabrik sehingga mereka dapat mendengar kabar darinya dan kini petani mengerti bahwa mereka hanya perlu memanen yang sudah matang.”

Ditambahkan Suprapto, Sertifikasi RSPO memungkinkan mereka dikenal di pasar internasional dan membawa kebanggaan di kalangan petani di daerah tersebut. “Setidaknya ada 1,200 hektar kelapa sawit yang dikelola di kawasan ini. Petani UD Samin telah memberikan contoh yang baik kepada orang lain yang belum menerapkan praktik berkelanjutan dan kami berharap dapat memperoleh lebih banyak anggota di tahun-tahun mendatang.” 

Namun, ada beberapa tantangan ke depan, tambah Suprato. Kapasitas sistem pengendalian internal merupakan kunci dan pengembangan kapasitas diperlukan hingga secara bertahap dapat menjalankan organisasi secara mandiri. 

Total area yang dicakup oleh proyek
670.54 ha

Jumlah petani kecil yang mendapat manfaat dari proyek ini
430 Petani kecil

Jumlah/persentase perempuan yang didukung oleh proyek ini
19.53% perempuan dalam proyek ini

Anggota grup berada di tahun pertama Sertifikasi RSPO, sistem pengendalian internal masih dalam tahap pembelajaran dan mereka membutuhkan bantuan dari pihak ketiga untuk memperkuat kapasitas mereka untuk mempertahankan sertifikasi RSPO ISH mereka. Upaya ini patut diapresiasi oleh pelaku hilir seperti Consumer Good Manufacturers atau retailer. 

Tolong beri kami dukungan dalam rantai pasokan berkelanjutan dengan membeli Kredit Petani RSPO. Akan ada lebih banyak perhatian untuk mempromosikan transparansi dalam rantai pasokan dan keselamatan.

Desa Batu Godang Kecamatan Angkola Sangkunur Kabupaten Tapanuli Selatan 22734 Padang Sidempuan Sumatera Utara

Kontak Perwakilan
Megawati | Ketua | [email dilindungi] |

Rohim Suprapto
Group Manager
(+ 62) 823-6286-7273
[email dilindungi]

Kontak Perwakilan

| | |

UD. Samin

UD. Samin

UD. Samin