KUD Karya Mulya

Mempertahankan praktik berkelanjutan untuk peningkatan kesejahteraan pedesaan

4 Juni 2021 – Koperasi petani kecil di Bumi Makmur, sebuah desa di Sumatera bagian selatan Indonesia, telah menikmati manfaat penerapan praktik berkelanjutan selama lima tahun. Untuk berbagi sesuatu sebagai imbalan kepada masyarakat, sekarang siap untuk berkontribusi lebih banyak pada program peningkatan kesejahteraan pedesaan di daerah tersebut.

Koperasi KUD Karya Mulya didirikan pada tahun 1987 di desa Bumi Makmur, yang terletak di Kecamatan Nibung, Kabupaten Musi Rawas Utara, Provinsi Sumatera Selatan, Indonesia, untuk mengelompokkan petani hortikultura; sebagian besar anggota beralih menanam kelapa sawit pada pertengahan 1990-an. 

Fransiska “Ria” Yuliariani, Staf Internal Control System (ICS) Koperasi, mengatakan, menyusul popularitas budidaya kelapa sawit, para anggota mulai mengadopsi praktik-praktik berkelanjutan setelah PT London Sumatra yang saat itu menjadi anggota RSPO memulai sosialisasi tentang konsep tersebut pada tahun 2016. Ia memperoleh Sertifikasi RSPO pada tahun 2017, lapor Ria.

“Karya Mulya bertekad untuk mempertahankan sertifikasi karena kami sekarang memasuki tahun kelima. Kami memahami bahwa kelapa sawit harus dibudidayakan secara berkelanjutan, sehingga dapat memberikan manfaat bagi generasi sekarang dan mendatang. Selain itu, metode pertanian yang baik juga berperan penting dalam pembangunan pedesaan, terutama karena penggunaan lahan; sehingga para petani berkomitmen untuk berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa.”

Ria menambahkan Koperasi selama ini telah berpartisipasi dalam beberapa kontribusi terkait rencana pembangunan di lingkungannya, antara lain pembangunan a musholla (masjid berukuran kecil) dan proyek pemadatan jalan pedesaan.

Dia mengatakan ada juga kegiatan sosial rutin; misalnya pada saat menjelang Idul Fitri ketika program sosial diluncurkan dan didedikasikan untuk membantu orang yang membutuhkan. Ada juga program bingkisan internal bagi anggota Koperasi; secara tradisional juga diluncurkan pada akhir bulan puasa Ramadhan, tambahnya.

“Apa yang kami lakukan untuk berkontribusi dalam program peningkatan kesejahteraan pedesaan ini tidak terlepas dari keberhasilan Koperasi mendapatkan Sertifikasi RSPO. Kita harus ingat bahwa praktik berkelanjutan terkait dengan integrasi kepedulian lingkungan dan sosial ke dalam praktik pertanian yang sejalan dengan upaya peningkatan kualitas hidup, dan penguatan mata pencaharian dan masyarakat.”

Mengenai kesejahteraan masyarakat dalam aspek yang lebih luas, lanjutnya, Koperasi juga terlibat aktif dalam upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan. Kebakaran seperti itu, yang menghasilkan kabut berbahaya bagi kesehatan manusia; biasanya disebabkan oleh petani yang membakar ladang mereka untuk persiapan penanaman, dan telah sering terjadi dan mempengaruhi beberapa wilayah Indonesia, termasuk Sumatera Selatan, salah satu daerah yang paling rawan kebakaran di negara ini.

Namun Ria menegaskan, “Itu tidak pernah terjadi di desa ini. Tidak ada kebakaran sama sekali dan tidak ada asap yang menyebabkan kebakaran di sini, bahkan selama musim kemarau. Dalam hal ini, kami selalu menjaga lingkungan sejak lama. Kami sadar akan bahaya kebakaran hutan dan lahan.”

Koperasi memiliki unit pencegahan kebakaran untuk mencegah kebakaran di perkebunan anggota, dan juga membantu non-anggota untuk mencegah praktik pembakaran sengaja untuk pembukaan lahan dan budidaya. Untuk mendukung tim, digunakan dana insentif untuk menyiapkan posko dan mengadakan pelatihan pemadaman kebakaran.

Disinggung mengenai target tahun depan, Ria mengatakan KUD Karya Mulya akan berupaya mendapatkan Sertifikasi RSPO lima tahunan yang kedua, setelah memperolehnya pertama kali sekitar lima tahun lalu. “Kami akan berusaha dengan memberikan pelatihan rutin, komunikasi yang baik, dan sistem terbuka berdasarkan transparansi dan kepercayaan. Tentunya kami juga berharap memiliki lebih banyak anggota.”

Sementara itu, sekarang sekitar lima tahun lagi dari periode penanaman kembali, tambahnya. “Kita harus memikirkannya mulai sekarang dan merencanakan pendanaannya. Kita harus bekerja keras bersama dan memikirkan solusi jika dana tidak mencukupi. Kami berharap ada semacam skema dukungan finansial untuk rencana penanaman kembali. Kalau tidak, kami akan mencari pinjaman bank yang kami tahu tidak mudah.”

Total area yang dicakup oleh proyek
496.93 ha

Jumlah petani kecil yang mendapat manfaat dari proyek ini
129 Petani kecil

Jumlah/persentase perempuan yang didukung oleh proyek ini
10.85% perempuan dalam proyek ini

Anggota grup yang berada di tahun kelima menjadi Bersertifikat RSPO, mereka sekarang akan memiliki sertifikat RSPO kedua untuk 5 tahun lagi. Mereka membutuhkan bantuan dari pihak ketiga untuk memperkuat kapasitas mereka mempertahankan sertifikasi RSPO ISH mereka sehingga dapat menarik lebih banyak petani untuk mengadopsi standar yang sama. Upaya ini patut diapresiasi oleh para pelaku hilir seperti Produsen Consumer Goods atau pengecer. 

Tolong beri kami dukungan dalam rantai pasokan berkelanjutan dengan membeli Kredit Petani RSPO. Akan ada lebih banyak perhatian untuk menunjukkan kepada petani kelapa sawit lain di daerah tersebut untuk menerapkan praktik pengelolaan terbaik yang melindungi lingkungan.

Desa Bumi Makmur, Kecamatan Nibung, Kabupaten Musi Rawas Utara, 31674, Provinsi Sumatera Selatan, Indonesia

Kontak Perwakilan
Suyono | Manajer/Ketua Grup | [email dilindungi] |

Fransiska Yuliariani
Bendahara
(+ 62) 823-7332-5246

Kontak Perwakilan

| | |