KUD Marga Jaya

Koperasi petani kecil berkontribusi pada perbaikan jalan akses pedesaan

2 Juni 2021 – Konversi ke praktik berkelanjutan dalam budidaya kelapa sawit tidak hanya meningkatkan penghidupan petani, tetapi juga infrastruktur sosial di desa tempat mereka tinggal. Petani yang tergabung dalam koperasi di sebuah desa di Jambi Pulau Sumatera Indonesia telah membuktikan bahwa Sertifikasi RSPO yang mereka peroleh memberikan dampak positif bagi masyarakat luas.

KUD KUD Marga Jaya yang berlokasi di Desa Petaling Jaya, Kecamatan Sungai Gelam, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, mendapatkan Sertifikasi RSPO pada awal tahun 2020. Sejak saat itu, anggota Koperasi merasakan manfaatnya, bahwa mereka dapat terus membudidayakan kelapa sawit dengan cara yang jauh lebih baik tanpa merugikan masyarakat dan lingkungan. Mereka juga berkomitmen untuk berkontribusi dalam pembangunan masyarakat di desa.

Ketua Koperasi Taufik Hidayat mengatakan, sertifikasi tersebut telah memungkinkan petani kelapa sawit untuk berpartisipasi dalam peningkatan akses jalan pedesaan utama di daerah tersebut. “Sebagian dana dari penjualan kredit telah dialokasikan untuk meningkatkan akses jalan di desa yang menghubungkan ke pabrik kelapa sawit terdekat.”

Ia melanjutkan, ini merupakan dedikasi untuk meningkatkan salah satu fasilitas sosial masyarakat setempat, dimana transportasi kendaraan menjadi lebih mudah karena tanah dipadatkan dengan material seperti kerikil atau batu pecah. “Kondisi baru ini memungkinkan lewatnya kendaraan dengan aman dan cepat untuk membawa hasil panen ke pabrik. Akses ini juga berguna untuk keperluan lain seperti pengangkutan pupuk dan lain-lain.”

Ditambahkannya, kontribusi terhadap infrastruktur sosial hanyalah contoh dari apa yang bisa Koperasi berikan kepada masyarakat secara umum. Dikatakannya, juga sudah ada alokasi untuk penguatan unit credit union di Koperasi. “Kami berharap unit credit union dapat menjadi tempat yang benar-benar aman untuk menabung dan mendapatkan pinjaman serta memberikan layanan yang lebih baik; dengan rangkaian fasilitas yang lebih luas, termasuk pendidikan keuangan dan penjangkauan kepada anggota.”

Selain itu, katanya, sudah ada pembahasan untuk menawarkan beasiswa bagi mahasiswa. “Berkat Sertifikasi RSPO, Koperasi Marga Jaya mengalami situasi keuangan yang lebih baik. Anggota berkomitmen untuk melakukan sesuatu untuk pengembangan masyarakat melalui pendidikan. Detailnya masih kami diskusikan. Mudah-mudahan bisa segera terealisasi.”

Sementara itu, Koperasi siap mempertahankan sertifikasi RSPO tahun ini, ujarnya. “Para anggota ingin selalu mengadopsi praktik yang bertanggung jawab untuk minyak sawit yang lebih berkelanjutan. Kami sekarang menunggu untuk menerima sertifikasi tahun ini,” katanya, mengingat pada awalnya tidak mudah meyakinkan anggota untuk bergabung dengan program keberlanjutan. 

“Awalnya, banyak petani yang meragukan apakah benar seperti yang dijelaskan saat sosialisasi. Tapi kami terus berusaha. Kami percaya tidak ada yang akan terjadi segera dengan hasil yang langsung terlihat. Kami mengambil tahapan sambil meyakinkan para petani bahwa akan ada keuntungan. Kami mendekati mereka satu per satu, mengunjungi mereka di rumah atau saat bekerja di perkebunan. Kami meyakinkan mereka bahwa itu baik untuk dicoba. Kami sampaikan kepada mereka bahwa akan ada sumber daya yang dapat digunakan untuk mengalokasikan dana untuk rencana penanaman kembali di masa mendatang,” jelasnya

Para petani kemudian menyadari bahwa ada hal-hal yang harus mereka lakukan dengan lebih baik untuk melindungi lingkungan saat membudidayakan kelapa sawit, ujarnya. “Setelah mengikuti sesi pelatihan, mereka menjadi lebih sadar bahwa, misalnya, dalam pengendalian hama, mereka tidak perlu menggunakan banyak semprotan kimia. Ada juga jenis rumput yang bisa dibiarkan. Mereka memahami bahwa perkebunan dapat dikelola dengan lebih baik untuk mendapatkan peningkatan dan hasil panen yang lebih baik.”

Menurut Taufik, Koperasi Marga Jaya berharap bisa melihat lebih banyak anggota yang bergabung di RSPO tahun depan. “Untuk jangka panjang, kami berencana membuat unit yang menangani pembibitan, karena kami ingin mendukung anggota dengan benih untuk program penanaman kembali mungkin dalam lima tahun ke depan.”

Ditambahkannya, para petani sangat membutuhkan pendampingan dalam masa replanting, terutama mereka yang tidak memiliki pendapatan sampingan selain dari sektor kelapa sawit. Harus ada mata pencaharian lain selama masa penanaman kembali. Ini harus dipersiapkan dari sekarang, dan kami membutuhkan dukungan untuk itu.”

Namun demikian, Koperasi berterima kasih kepada SNV dan RSPO karena anggota sekarang menikmati keuntungan karena memenuhi standar produksi minyak sawit berkelanjutan; dan mereka berkomitmen untuk melanjutkan partisipasi mereka.

Total area yang dicakup oleh proyek
608.65 ha

Jumlah petani kecil yang mendapat manfaat dari proyek ini
245 Petani kecil

Jumlah/persentase perempuan yang didukung oleh proyek ini
29.39% perempuan dalam proyek ini

Anggota kelompok yang berada di tahun kedua sertifikasi RSPO, ICS masih membutuhkan bantuan untuk meningkatkan keterampilan dan kapasitas mereka yang pada gilirannya akan memastikan mereka dapat mempertahankan sertifikasi mereka. Upaya ini patut diapresiasi oleh para pelaku hilir seperti Produsen Consumer Goods atau pengecer. 

Tolong beri kami dukungan dalam rantai pasokan berkelanjutan dengan membeli Kredit Petani RSPO. Lebih banyak petani akan didorong untuk bergabung dengan kelompok untuk menerapkan perkebunan kelapa sawit secara berkelanjutan.

Desa Petaling Jaya, Kecamatan Sungai Gelam, Kabupaten Muaro Jambi, 36363, Provinsi Jambi, Indonesia

Kontak Perwakilan
Agus Susanto | Ketua | [email dilindungi] |

Hartato
Bendahara
(+ 62) 822-8136-0407

Kontak Perwakilan

| | |