Koperasi Produsen Mandiri Gaharu Seratus Bosar Maligas

Memperkuat peternakan domba melalui praktik peternakan berkelanjutan 

Koperasi Produsen Gaharu Seratus Bosar Maligas yang berlokasi di Kecamatan Bosar Maligas di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, memperoleh sertifikasi RSPO pada April 2021 menggunakan Standar Petani Swadaya (ISH) RSPO yang baru diadopsi. Koperasi tersebut memenuhi sertifikasi ISH untuk fase “kelayakan” dan sekarang dapat menjual 40 persen dari volume produksi tandan buah segarnya sebagai kredit RSPO ISH. 

Ahmad Safri, selaku Manajer Kelompok Koperasi, mengatakan bahwa langkah-langkah telah dilakukan untuk menerapkan praktik manajemen terbaik tidak hanya di sektor kelapa sawit, tetapi juga dalam kegiatan ternak domba – keduanya merupakan kegiatan pertanian tradisional di desa tersebut. Alhasil, ratusan petani swadaya sawit yang tergabung dalam koperasi tani ini kini memiliki peluang lebih besar untuk memperbaiki sistem peternakan domba di desa mereka. 

“Tujuan utamanya adalah meningkatkan taraf hidup petani swadaya, melalui peningkatan produktivitas,” kata Safri. “Seiring dengan pentingnya tetap berkomitmen pada praktik berkelanjutan, Koperasi telah melatih petani kecil tentang cara meningkatkan kualitas hasil panen dengan mengelola budidaya secara berkelanjutan.” 

Safri menambahkan bahwa sertifikasi RSPO merupakan kemajuan besar; di masa lalu, petani kecil merasa sulit untuk beralih ke metode dan praktik baru, seperti pengukuran panen dan pemupukan. Tapi melalui pelatihan dan diskusi rutin, itu mungkin. 

Anggota Koperasi juga telah belajar bagaimana menerapkan langkah-langkah keamanan yang kuat di perkebunan mereka, menerapkan praktik pencegahan seperti mengenakan kacamata pengaman dan celemek saat menyemprot. 

“Kami mengharapkan peningkatan produktivitas karena para petani sekarang mengerti bagaimana menerapkan pupuk dan menggunakan pestisida secara lebih efektif,” kata Safri, seraya menambahkan bahwa para petani dengan senang hati mengikuti berbagai pelatihan dan lokakarya tentang praktik pengelolaan yang berkelanjutan dan terbaik.

Meski baru berdiri pada 2019, Safri menambahkan, Koperasi semakin kuat kapasitas organisasinya, dan didorong oleh peluang untuk meningkatkan taraf hidup anggotanya. Karena keberhasilannya, Koperasi mempertimbangkan untuk membantu asosiasi petani lainnya, khususnya yang bergerak di bidang peternakan domba.

“Karena kami sekarang memiliki pemahaman yang lebih baik tentang praktik berkelanjutan, kami juga dapat mendukung kelompok lain. Ada rencana menyiapkan pupuk organik dari kotoran domba. Selain itu, kami berencana memperkuat asosiasi peternak domba melalui program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat,” kata Safri.

Untuk mencapai itu, koperasi membutuhkan tambahan modal, yang diharapkan berasal dari hasil penjualan kredit RSPO. “Kami baru saja menerima sertifikat RSPO pada April 2021. Kami berharap mendapatkan keuntungan finansial dari penjualan kredit RSPO kami segera sehingga kami dapat menggunakannya untuk mendanai semua program koperasi untuk meningkatkan mata pencaharian anggota.” 

Koperasi juga berharap memiliki akses yang lebih baik dengan menjual hasil panen langsung ke pabrik. Menurut Safri, mereka sedang berdiskusi dengan PTPN III yang juga memasok ke Unilever. “Koperasi telah mengajukan proposal kontrak ke PTPN III. Jika diberikan, kami akan dapat menghindari perantara yang akan bermanfaat bagi anggota.”

Di bawah standar RSPO ISH yang baru, Koperasi berharap untuk mencapai Milestone A hanya dalam waktu dua tahun setelah memperoleh peringkat “layak.” Di bawah pencapaian ini, mereka akan dapat menjual 70 persen tandan buah segar mereka sebagai Bersertifikat RSPO. “Kami membutuhkan bantuan dari individu atau organisasi yang berkualitas untuk mencapai tonggak berikutnya,” tambah Safri. 

Safri berharap kedepannya Koperasi dapat menjual minyak sawit lestari bersertifikat (CSPO) secara fisik, menggunakan market channel PTPN III dan Unilever yang membeli IS-CSPO dari PTPN-III. “Untuk mencapai hal tersebut, kami harus mempertahankan Sertifikasi RSPO kami dengan menerapkan praktik berkelanjutan secara konsisten,” tambahnya.  

Safri berharap sertifikasi ini akan membawa lebih banyak perubahan positif di masyarakat ke depannya. “Kita hidup di dunia ini tidak hanya untuk diri kita sendiri, tetapi juga untuk anak-anak kita. Pemuda adalah generasi penerus kita. Dengan demikian, kita memiliki tanggung jawab untuk melindungi bumi kita untuk generasi berikutnya sehingga mereka dapat menikmati sumber daya yang kita manfaatkan saat ini.”

Total area yang dicakup oleh proyek
1657.31 ha

Jumlah petani kecil yang mendapat manfaat dari proyek ini
2500 Petani kecil

Jumlah/persentase perempuan yang didukung oleh proyek ini
60.00% perempuan dalam proyek ini

Karena Koperasi sedang dalam tahun pertama sertifikasi, mereka membutuhkan bantuan dari pihak ketiga untuk melanjutkan misi mereka memberdayakan petani untuk menjual CSPO fisik. Upaya mereka menguntungkan pemain hilir seperti Produsen Barang Konsumen dan pengecer.

Untuk itu, tunjukkan dukungan Anda dengan membeli Kredit Petani RSPO. Dengan bantuan Anda, Koperasi akan dapat mengarahkan lebih banyak sumber daya ke program pemberdayaan pemuda, yang sangat penting untuk memastikan bahwa generasi petani kelapa sawit berikutnya memahami produksi minyak sawit yang berkelanjutan. 

Jl. Kapten Kahar Sinaga, Desa Bosar Maligas, Kecamatan Bosar Maligas, Kabupaten Simalungun, 21183 Sumatera Utara Indonesia

Kontak Perwakilan
Ahmad Safri | Manajer Grup | [email dilindungi] |

Ade
Sekretaris
(+ 62) 812-6415-6482
[email dilindungi]

Kontak Perwakilan

| | |