Kelompok Tani Tenera

Dari kelapa sawit hingga semangka: bagaimana praktik keberlanjutan menuai hasil 

Kelompok Tani Tenera, kelompok petani kecil di Kalimantan Tengah, telah berhasil mengintegrasikan praktik berkelanjutan ke dalam pertanian semangka di desa mereka, setelah mendapatkan sertifikasi RSPO untuk perkebunan kelapa sawit mereka.

Manajer Kelompok Sugiyarno mengatakan, sebagian besar anggota Tenera yang terletak di Desa Hampalit, Kecamatan Katingan Hilir, Kabupaten Katingan, adalah petani sawit mandiri. dan beberapa juga petani semangka. “Sebagai kelompok tani, Tenera memiliki unit yang bergerak di bidang pertanian semangka, salah satu kegiatan prospektif di daerah tersebut. Sebagai salah satu jenis buah yang populer di Indonesia, permintaan akan buah yang berair dan manis ini stabil.”

Ditambahkannya, bercocok tanam buah tropis menjadi kegiatan yang menjanjikan bagi para petani selain menanam kelapa sawit, terutama bagi para pendatang yang baru bermukim di desa tersebut. “Permintaan semangka selalu tinggi, karena buahnya juga dipasok ke beberapa kecamatan dan kota tetangga termasuk Sampit dan Palangkaraya, ibu kota Kalimantan Tengah”, katanya. “Semangka memiliki banyak manfaat kesehatan yang menghasilkan permintaan yang stabil sepanjang tahun dan bertani dapat menyediakan lapangan kerja. Untuk membantu petani mencapai kesuksesan, mereka harus menerapkan metode pertanian terbaik.” 

Sejak Tenera memperoleh sertifikasi RSPO tiga tahun lalu, para petani kecil dalam kelompok tersebut telah memperoleh pemahaman yang jauh lebih baik tentang praktik-praktik berkelanjutan, yang mengarah pada peningkatan produksi minyak sawit, serta transfer pengetahuan ke pertanian semangka desa. “Dasar-dasar praktik pertanian terbaik sebenarnya bisa diterapkan di berbagai bidang. Dengan pengetahuan tentang praktik berkelanjutan dalam kelapa sawit, kami juga dapat meningkatkan pertanian semangka kami, sehingga produktivitas dan kualitas tanaman dapat lebih ditingkatkan.”

Menurut Sugiyarno, budidaya semangka mencakup sekitar delapan hektare lahan yang sebagian besar terletak berdampingan dengan perkebunan kelapa sawit, dan tidak termasuk dalam wilayah yang bersertifikat RSPO. 

“Kelompok Tani Tenera,” tegasnya lagi, “menyediakan beberapa petak tanah untuk warga baru di desa, mendorong mereka menanam semangka. Mereka dapat menggunakan tanah tersebut secara gratis, tanpa biaya sewa untuk jangka waktu tertentu. Ini adalah skema yang dibuat untuk membantu dan mendukung mereka yang belum memiliki lahan, sekaligus memperkuat komunitas petani semangka.”

“Kami dapat mendukung proyek semangka jauh lebih baik setelah Tenera menerima sertifikat minyak sawit berkelanjutan dari RSPO pada Juli 2018, yang diawali dengan serangkaian program pelatihan dan pendampingan selama kurang lebih satu tahun,” kenangnya. 

Sugiyarno mengatakan anggota Grup bersyukur atas keberhasilan tersebut. “Kami sangat bersyukur dan bahagia. Sertifikat ini merupakan bukti bahwa kami telah memenuhi prinsip-prinsip keberlanjutan, dan akan memastikan bahwa usaha budidaya kelapa sawit kelompok akan lebih baik, lebih menguntungkan dan berkelanjutan. Sehingga anak-anak kita dan generasi penerus dapat mewarisi bisnis serta lingkungan alam yang sehat,” ujarnya.

Proses sertifikasi RSPO dimulai dengan penjangkauan dan sosialisasi petani kecil, mendorong mereka untuk beralih ke praktik berkelanjutan, diikuti dengan sesi pelatihan intensif. 

“Awalnya, dan sampai sekarang dalam beberapa kasus, sulit karena tim harus menjangkau petani satu per satu, satu per satu. Sulit untuk mengundang dan membujuk mereka untuk berpartisipasi dalam sesi bersama. Tapi sekarang kita sudah melihat hasilnya. Tahun ini akan menjadi tahun ketiga kami untuk mempertahankan sertifikasi. Petani menikmati hasilnya. Mulai dari proses hukum, persiapan dan penggunaan lahan, hingga penanaman, praktik pengelolaan, pasokan benih dan pupuk, serta praktik pertanian lainnya, mereka sekarang pada akhirnya lebih bahagia dengan penghidupan mereka.”

Tenera menargetkan peningkatan sekitar 150 hektare yang memenuhi sertifikasi RSPO tahun depan, dengan total luas mencapai 700-800 hektare dalam lima tahun. “Saya sangat berharap untuk melihat lebih banyak petani kecil dan kelompok tani lainnya mengikuti program sertifikasi, sehingga mereka dapat menikmati hasil yang lebih baik dan membantu melindungi lingkungan.”

“Semuanya baik tapi saya harap administrasi dalam proses sertifikasi bisa disederhanakan. Agak rumit. Kita harus membaca dan memeriksa banyak hal. Saya harap ini bisa dibuat lebih mudah dan sederhana.”

Total area yang dicakup oleh proyek
223.92 ha

Jumlah petani kecil yang mendapat manfaat dari proyek ini
35 Petani kecil

Jumlah/persentase perempuan yang didukung oleh proyek ini
45.71% perempuan dalam proyek ini

Anggota kelompok sudah memasuki tahun ketiga sertifikasi, dan mereka membutuhkan bantuan dari pihak ketiga untuk mempertahankan mata pencaharian mereka sambil menjunjung tinggi praktik berkelanjutan di perkebunan mereka. Upaya mereka harus dihargai oleh pemain hilir seperti Produsen Barang Konsumen dan pengecer.

Tunjukkan dukungan Anda dengan membeli kredit RSPO Smallholder. Dengan bantuan Anda, mereka dapat lebih siap untuk meningkatkan kesadaran akan manfaat pertanian kelapa sawit berkelanjutan dan melindungi lingkungan di sekitar kita.

Kontak Perwakilan
Sugiyarno | Manajer Grup | [email dilindungi] |

Gia Diana Syafitri
admin
(+ 62) 813-9161-6223
[email dilindungi]

Kontak Perwakilan

| | |