Perkumpulan Petani Berkah Mandah Lestari

Membangun petani kecil yang lebih tangguh melalui perlindungan jaminan sosial.

Sebuah asosiasi petani kecil kelapa sawit di sebuah desa di Provinsi Jambi Indonesia telah menikmati hasil yang lebih baik dan legalitas lahan yang lebih kuat setelah mendapatkan sertifikasi RSPO pada tahun 2018. Sekarang, Asosiasi berencana untuk mendapatkan nomor pajak bagi semua anggotanya untuk memenuhi peraturan pemerintah sambil terus meningkatkan kesejahteraan anggotanya dengan membayar jaminan perlindungan sosial (BPJS). 

Kelompok yang diberi nama Asosiasi Petani Berkah Mandah Lestari (APBML) ini berlokasi di Desa Taman Raja, Kecamatan Tungkal Ulu, Kabupaten Tanjung Jabung Barat di Jambi. Memiliki 290 anggota ketika dianugerahi Sertifikasi RSPO pada tahun 2019 dan sejak itu telah berkembang menjadi 400 anggota dengan cakupan wilayah yang lebih luas. 

Ardiansyah, Group Manager APBML bercerita bahwa dia tidak tertarik ketika fasilitator Setara Jambi datang ke desanya memperkenalkan sertifikasi RSPO pada tahun 2016. “Ada perselisihan antara petani di wilayahnya dengan pabrik lokal. Jadi, saya melihat fasilitator ini sebagai perwakilan dari pabrik.”

“Tahun 2017, saya diundang untuk menghadiri lokakarya tentang produksi kelapa sawit berkelanjutan oleh RSPO. Saya bertemu dengan petani kelapa sawit lainnya, dan beberapa dari mereka telah bersertifikat. Saya bisa melihat bagaimana standar RSPO dapat meningkatkan taraf hidup petani. Itu membuka mata saya. “

Berbekal ilmu dari workshop RSPO, Ardiansyah kembali ke desanya dan kebetulan terpilih menjadi sekretaris desa. “Saya telah menggunakan posisi saya untuk secara aktif mendorong petani untuk bergabung dalam produksi berkelanjutan dan mendapatkan sertifikasi RSPO. Salah satu cara untuk meyakinkan mereka adalah dengan memberi tahu mereka tentang hasil yang lebih baik. Manfaat lainnya adalah mereka juga dapat meningkatkan legalitas lahan mereka untuk memenuhi standar RSPO. Itu beresonansi dengan mereka karena ada beberapa sengketa tanah di daerah saya, terutama batas tanah yang tidak jelas.”

Ardiansyah menjelaskan, kini petani lebih memahami pentingnya legalitas lahan. “Mereka juga sekarang lebih sadar akan keselamatan dengan memakai alat pelindung diri, menggunakan pupuk dan pestisida yang tepat, memelihara lahan mereka dan tidak melakukan pembakaran. Beberapa petani menanam pohon di sepanjang tepi sungai untuk memastikan sungai kami terlindungi.”

Berkat keuntungan finansial dari penjualan kredit RSPO, Asosiasi telah membayar iuran asuransi kesehatan nasional (BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan) tahun pertama untuk semua anggota. “Sekarang, kami sedang dalam proses untuk mendapatkan nomor pajak nasional untuk semua anggota kami. Ini penting karena kami mendukung pemerintah kami yang mewajibkan siapapun yang berpenghasilan untuk memiliki NPWP,” tambah Ardiansyah.

Organisasi petani juga dapat memberikan kembali kepada masyarakat. Asosiasi berkomitmen untuk mengembangkan masyarakat melalui pendidikan. “Kami telah memberikan beasiswa untuk 100 siswa yang tinggal di daerah tersebut. Ini bertujuan untuk mendukung anak-anak di daerah tempat anggota asosiasi bekerja untuk mendapatkan hak mereka dalam pendidikan, karena banyak dari mereka tidak dapat melanjutkan sekolah karena alasan ekonomi atau tidak memiliki akses pendidikan.”

Tahun ini, Asosiasi telah berhasil membeli sebidang tanah untuk kantornya di masa depan. “Kami memiliki komitmen yang kuat untuk memperkuat organisasi kami dengan memiliki gedung permanen untuk mengadakan pertemuan dan pelatihan rutin. Masih menjadi tantangan bagaimana kami bisa mendapatkan uang untuk membangun kantor tersebut, namun kami tetap optimis pada akhirnya dapat menabung cukup banyak,” tambah Ardiansyah.

Tantangan terdekat lainnya adalah mendapatkan dukungan untuk memperkuat kapasitas Internal Control System (ICS) karena pihak-pihak yang membantu mereka mengakhiri dukungannya pada Agustus 2021. “ICS kami memiliki pengalaman menggunakan standar lama dengan dukungan fasilitator. Kami membutuhkan dukungan terus menerus dari pihak-pihak yang berkompeten, tidak hanya untuk memahami P&C baru tetapi juga untuk lebih kompeten dalam menjalankan tugasnya,” tutup Ardiansyah.

Total area yang dicakup oleh proyek
711.41 ha

Jumlah petani kecil yang mendapat manfaat dari proyek ini
289 Petani kecil

Jumlah/persentase perempuan yang didukung oleh proyek ini
12.80% perempuan dalam proyek ini

Asosiasi Petani Berkah Mandah Lestari telah membuktikan mampu membudidayakan kelapa sawit secara berkelanjutan dengan mengikuti standar RSPO. Pemain hilir seperti Produsen Barang Konsumen dan pengecer harus menghargai upaya mereka. 

Dukung mereka dengan membeli kredit RSPO Smallholder. Tidak ada satu pun dari para petani ini yang bisa mendapatkan Sertifikasi RSPO tanpa dukungan dari pihak lain. Dengan bantuan Anda, mereka akan terus meningkatkan kesadaran akan manfaat perkebunan kelapa sawit berkelanjutan dan melindungi lingkungan di sekitar kita.

Kontak Perwakilan
Ardiansyah | Manajer Grup | [email dilindungi] |

Rachmat Fauzan
Fasilitator
(+62) 852-6946-4708
[email dilindungi]

Kontak Perwakilan

| | |

Perkumpulan Petani Berkah Mandah Lestari