RSPO MENDAPAT LAMPU HIJAU UNTUK MENERBITKAN PETA KONSESI SEMUA ANGGOTA KELAPA SAWIT

Pemerintah Malaysia telah memberikan izin RSPO untuk membuat peta konsesi anggotanya di Semenanjung Malaysia dan Sarawak tersedia untuk umum

KUALA LUMPUR, 12 DESEMBER 2019: Hari ini, Sekretariat Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) menerbitkan peta konsesi kelapa sawit anggota untuk Semenanjung Malaysia dan Sarawak pada aplikasi peta interaktifnya. GeoRSPO – tonggak sejarah yang ditetapkan untuk memberikan transparansi yang lebih besar ke sektor minyak sawit berkelanjutan.

Sebelumnya, peta-peta ini tidak dipublikasikan karena ambiguitas seputar legalitas untuk membuatnya tersedia untuk umum, tetapi sekarang semua batas konsesi kelapa sawit anggota RSPO di Malaysia tersedia untuk umum, dan menampilkan data yang relevan termasuk titik api aktif, kehilangan tutupan pohon, perolehan tutupan pohon dan banyak lagi.

Chief Executive Officer RSPO, Datuk Darrel Webber berkata, “Kami senang dapat menambahkan peta anggota untuk Peninsular Malaysia dan Sarawak, yang melengkapi komitmen kami kepada para anggota kami. Ini adalah langkah maju yang besar untuk transparansi dan akuntabilitas dan kami berharap langkah ini akan membawa objektivitas yang lebih besar pada diskusi tentang kebakaran dan topik lain yang kadang dikaitkan dengan sektor kelapa sawit.”

Peta konsesi kelapa sawit menjadi topik hangat awal tahun ini karena kabut asap lintas batas yang signifikan dialami di beberapa bagian Asia Tenggara. Sejak Januari 2018, Sekretariat RSPO, melalui unit Sistem Informasi Geografis (GIS), secara aktif memantau titik panas dengan teknologi satelit di konsesi bersertifikasi RSPO dan non-sertifikasi di Malaysia dan Indonesia.

Dengan masuknya Sarawak dan Semenanjung Malaysia di GeoRSPO, total hampir 3 juta hektar area konsesi RSPO bersertifikat dan tidak bersertifikat sekarang tersedia untuk umum untuk pemantauan.
Datuk Darrel Webber menambahkan, “Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Jabatan Ukur dan Pemetaan Malaysia (JUPEM) dan pemerintah Malaysia atas bantuan dan dukungannya dalam bekerja sama dengan RSPO dalam hal ini.”
Sekretariat RSPO akan terus mendorong anggotanya untuk memantau konsesi mereka secara berkelanjutan, dan khususnya selama bulan-bulan kering di mana dapat terjadi lonjakan titik api.

Tentang RSPO:

Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) dibentuk pada tahun 2004 dengan tujuan mempromosikan pertumbuhan dan penggunaan produk kelapa sawit berkelanjutan melalui standar global yang kredibel dan keterlibatan pemangku kepentingan. RSPO adalah organisasi keanggotaan nirlaba, internasional, yang menyatukan pemangku kepentingan dari berbagai sektor industri minyak sawit termasuk produsen minyak sawit, pengolah atau pedagang minyak sawit, produsen barang konsumen, pengecer, bank dan investor, konservasi lingkungan atau alam LSM, dan LSM sosial atau pembangunan.

Representasi multi-stakeholder ini tercermin dalam struktur tata kelola RSPO sehingga kursi di Dewan Gubernur, Komite Pengarah dan Kelompok Kerja dialokasikan secara adil ke masing-masing sektor. Dengan cara ini, RSPO menghidupkan filosofi “meja bundar” dengan memberikan hak yang setara kepada setiap kelompok pemangku kepentingan, memfasilitasi pemangku kepentingan yang secara tradisional berseberangan dalam bekerja sama untuk mencapai keputusan melalui konsensus, dan mencapai visi bersama RSPO untuk menjadikan minyak sawit berkelanjutan sebagai norma.

Kedudukan asosiasi berada di Zurich, Swiss, sementara sekretariat saat ini berbasis di Kuala Lumpur dengan kantor satelit di Jakarta (ID), London (UK), Zoetermeer (NL), Beijing (CN) dan Bogotá (CO).

Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi: