Petani Kecil Mandiri Pertama di Ekuador Memperoleh Sertifikasi RSPO

Sebagai bagian dari inisiatif percontohan sertifikasi yurisdiksi di Ekuador, yang didirikan delapan tahun lalu di bawah Pendekatan Yurisdiksi (JA) untuk SertifikasiRSPO berpartisipasi dalam Dialog Ketiga untuk Produksi Sawit Bebas Deforestasi. Diadakan di kanton Joya de los Sachas, provinsi Orellana pada bulan Juli 2024, edisi ketiga Dialog ini memiliki makna khusus karena menandai pertama kalinya RSPO mensertifikasi kelompok petani kelapa sawit independen di Ekuador, khususnya di wilayah Amazon Utara.

“Sertifikasi ini menandai tonggak sejarah, tidak hanya bagi petani kecil di Ekuador, tetapi juga bagi percontohan sertifikasi yurisdiksi RSPO, yang terus mengalami kemajuan dalam hal sertifikasi bagi petani kecil di wilayah Amazon Utara,” tegas Yasmina Neustadtl, Manajer Transformasi Pasar RSPO, yang menguraikan manfaat dan kredit yang tersedia bagi petani kecil Bersertifikat RSPO dalam Dialog tersebut.

Dialog tersebut mempertemukan para pelaku utama dari sektor swasta, pemerintah daerah, produsen, dan masyarakat sipil dengan tujuan bersama: produksi kelapa sawit yang bebas deforestasi. Acara tersebut menampilkan perwakilan utama dari sektor tersebut, termasuk Nelson Yépez, Wakil Menteri Perdagangan Pertanian di Kementerian Pertanian Ekuador; dan Carolina Rosero, Direktur Program Konservasi Amazon di Conservation International Ecuador (CI-Ecuador).

Dalam edisi Dialog Bebas Deforestasi ini, ditetapkan serangkaian tujuan khusus untuk mendorong budidaya kelapa sawit yang berkelanjutan dan ramah ekosistem:

• Memperkuat pengetahuan produsen dan pemangku kepentingan dalam rantai nilai minyak sawit mengenai produksi bebas deforestasi, peraturan Uni Eropa, dan pendekatan yurisdiksi di Amazon Utara.
• Menyajikan dan memvalidasi model pengelolaan “Meja Sawit Inklusif Bebas Deforestasi di Amazon Utara Ekuador,” di bawah kerangka kerja Komite Antar-Lembaga untuk Pemantauan Sawit Berkelanjutan (CISPS). Model pengelolaan ini menguraikan peta jalan komprehensif dari berbagai tindakan dan strategi kolaboratif yang dirancang untuk memastikan bahwa produksi minyak sawit di wilayah tersebut dilakukan secara berkelanjutan, inklusif, dan menguntungkan, bebas dari deforestasi, dengan menggabungkan upaya bersama lebih dari 80 perwakilan dari organisasi sosial, produsen, sektor publik dan swasta, serta entitas kerja sama nasional dan internasional.

Dari Lokal ke Global: Perjalanan RSPO menuju sertifikasi yurisdiksi

Ekuador merupakan bagian dari salah satu dari tiga percontohan global untuk sertifikasi yurisdiksi RSPO, bersama Malaysia dan Indonesia. Percontohan ini dimulai pada tahun 2016, setelah pemerintah Negara Bagian Sabah Malaysia berkomitmen terhadap pendekatan ini pada tahun 2015. Percontohan ini kemudian diikuti oleh Seruyan, Kalimantan tengah di Indonesia, dan Ekuador pada tahun 2017.

Inovasi utama dari pendekatan lanskap ini adalah bahwa isu keberlanjutan ditangani secara geografis, bukan hanya di tingkat pertanian atau perkebunan—mengalihkan fokus dari “produk berkelanjutan” ke “geografi berkelanjutan” yang ditentukan oleh yurisdiksi atau wilayah yang dibatasi oleh batas-batas alam.

Prakarsa ini merupakan bagian integral dari upaya RSPO untuk meningkatkan produksi minyak kelapa sawit berkelanjutan melalui keterlibatan erat dengan pemerintah daerah dan internasional, pelaku industri, petani kecil, dan masyarakat. Ini melibatkan perencanaan dan pengelolaan produksi minyak kelapa sawit di tingkat yurisdiksi, dengan memanfaatkan model pengembangan lanskap yurisdiksi.

FOTO:

Keterangan: Presentasi selama Dialog Ketiga untuk Produksi Sawit Bebas Deforestasi, provinsi Orellana, Ekuador, Juli 2024.

Kredit foto: Jesus Lahuella 

Keterangan: Semangat kolaborasi: aktivitas membangun tim menyatukan peserta Dialog.

Kredit foto: Jesus Lahuella